Jumat, 26 April 24

Irawan Karseno, Pelukis Abstrak Kontemporer

Irawan Karseno, Pelukis Abstrak Kontemporer
* Irawan Karseno. (Foto: Sutanto/obsessionnews.com)

Jakarta, Obsessionnews – Sejak kecil Irawan Karseno memiliki minat di bidang seni. Ketika dewasa pria kelahiran Surabaya, 5 Desember 1960 ini sadar seni tidak hanya sarana untuk mengembara imajinasi secara bebas, tetapi melalui berbagai implementasi dalam kesenian dapat memperhalus dan meningkatkan kualitas peradaban manusia. Maka tak ayal, ia semakin senang menekuni bidang seni secara umum.

“Dengan kesenian masyarakat bisa menjadi lebih baik,” ujarnya kepada obsessionnews.com di Jakarta baru-baru ini.

Pendiri Irawan Karseno Art’s yang bergerak di bidang jasa konsultan dan pengadaan art work itu dikenal sebagai seniman kontemporer yang memiliki cara tersendiri menuangkan ide ke dalam karya-karyanya. Irawan terkenal dengan seni lukis abstrak kontemporer yang sering membubuhkan kata-kata dalam karyanya. Ia juga kerap mengambil begitu saja gambar-gambar dari majalah, klise film atau sobekan ‘uang dewa’, kemudian dengan teknik kolase ditempelkan mengimbuhi warna-warna kontras yang saling menegang dan berlawanan sebagai latar belakang. Semuanya tumpah di kanvas dan akhirnya membentuk sebuah karya lukisan.

Jebolan Fakultas Seni Rupa dan Desain Jurusan Seni Lukis ITB dan Magister Manajemen Jurusan Marketing STIE ini pernah mengikuti pameran bersama, di antaranya ‘Indonesian Contemporary Art and Design’ (ICAD) I dan II (2009 dan 2011), ‘Manifesto’ (2009), ‘Abstrak Coret’ (2005), ‘Indonesian Contemporary Art’ (2004), pameran keliling negara-negara Eropa (Yayasan Seni Rupa Indonesia), ‘Abstrak Contemporary Art’ (2003), dan ‘Nusantara” (2002).

Di samping itu Irawan juga kerap berpameran tunggal, antara lain di Pusat Kebudayaan Indonesia-Perancis, Bandung (1984), Workshop & Pameran Pelukis Muda ASEAN, Kuala Lumpur, Malaysia (1984), dan Kompetisi untuk Seniman Muda ITB (1985), Hilton Executive Club, Jakarta (1997 dan 2004), ‘Love’, Red Mill Gallery, Vermont Studio Center, Vermont, USA (2004), ‘True Lies’, Sokka Gallery, Jakarta (2006). Pada ekshibisinya yang bertajuk “Picasso Clown and Stupid King” di Essence Gallery, Jakarta (1998), ia mulai mempertanyakan banyak hal terhadap eksistensi manusia dan alam.

Tahun 2013 penggemar tato ini menggelar pameran tunggal bertajuk ‘Pray’ atau ‘Doa’. Dalam karyanya tersebut, ia mempertanyakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sisi spiritual dan keagamaan.

Jam terbangnya yang cukup tinggi di dunia kesenian mengantarkannya terpilih menjadi tenaga ahli panitia BeKreatif (Gebyar Seni Kreatif) Indonesia 2015 di Bandung pada November mendatang. Dalam BeKreatif Indonesia 2015 akan dilombakan musik kontemporer, tari kontemporer, desain produk industri, game, aplikasi, dan lain sebagainya. Pria yang juga konsultan desain interior perusahaan ini bekerja ekstra keras agar acara akbar itu sukses. (Gia)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.