Kelompok pegiat, Human Rights Watch, menyatakan pemerintah Myanmar saat ini membuldoser puluhan desa Rohingya yang sebelumnya terbakar.
Seperti dilansir BBC, Jumat (23/2), foto-foto satelit memperlihatkan semua hal di daerah tersebut, termasuk pepohonan, sudah menjadi rata dengan tanah.
Human Rights Watch -seperti dilaporkan kantor berita Reuters- menyatakan paling tidak 55 desa diratakan untuk menghilangkan bukti pelanggaran yang dilakukan pasukan saat mereka beroperasi di sejumlah desa.
Lembaga pegiat hak asasi itu juga menyatakan tindakan tersebut akan semakin menyulitkan Muslim Rohingya untuk kembali ke bekas rumah mereka.
Ratusan ribu warga Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh menyusul aksi kekerasan setelah serangan atas 30 pos polisi dan markas militer oleh kelompok militan Rohingya pada 25 Agustus 2017.
Sebelumnya, para pejabat Myanmar mengatakan tanah tersebut perlu dibersihkan agar rumah-rumah baru dapat dibangun.
Pada bulan September, menteri yang bertanggung jawab atas usaha rehabilitasi di Rakhine, Win Myat Aye, mengatakan tanah yang rusak karena kebakaran akan menjadi ‘tanah yang dikelola pemerintah’.
Sampai sejauh ini tidak satupun dari pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar.
Operasi militer pada bulan Agustus menyebabkan 688.000 orang melintasi perbatasan ke Bangladesh dan sebagian besar dari mereka menceritakan terjadinya pembunuhan, perkosaan, dan pembakaran yang dilakukan tentara dan polisi Myanmar.
Pada tanggal 21 Februari, video yang diperoleh tim Arakan Project -yang menggunakan jaringan di lapangan untuk mendokumentasikan perlakuan buruk terhadap warga Muslim Rohingya di Rakhine- menunjukkan lokasi kuburan massal sebelum dihancurkan.
Video yang ditunjukkan kepada koran Inggris, The Guardian, memperlihatkan kantong-kantong jenazah dari terpal yang setengah terkubur di tanah, salah satunya dengan jelas menunjukkan kaki manusia.
Chris Lewa, Direktur Arakan Project, mengatakan buldoser dikerahkan ‘untuk menyembunyikan bukti kuburan massal’ setelah kuburan tersebut dilaporkan media.
Diperkirakan ribuan warga Rohingya tewas dalam operasi militer, sementara hampir 700.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke negara tetangga, Bangladesh.
Utusan khusus PBB untuk masalah HAM Myanmar, Yanghee Lee, mengatakan krisis ini memperlihatkan ‘adanya genosida’.
Sebelumnya, pejabat PBB lain menggambarkan yang terjadi terhadap warga Rohingya sebagai ‘jelas-jelas pembersihan etnik’. (bbc.com)
Baca Juga:
- Hilangkan Bukti Pembantaian Muslim, Myanmar Buldoser Kuburan Massal Rohingya
- Pembunuhan Muslim Rohingya Paling Menguncang Dunia!
- Rezim Biadab! Selidiki Permbunuhan Muslim Rohingya, Wartawan Ditahan
- Awas!! Genosida, Pembunuhan Muslim Rohingya Berlanjut
- PBB Temukan Kuburan Massal, Pembunuhan Genosida Muslim Rohingya
- Tak Ada Jaminan Keselamatan Muslim Rohingya di Myanmar
- Genosida terhadap Muslim Rohingya Masih Berlangsung
- PBB: Kondisi Muslim Rohingya Masih Memprihatinkan
- Kampret! Suu Kyi Malah Dukung Pembantaian Muslim Rohingya
- Ditemukan Kuburan Massal Muslim Rohingya di Myanmar
- Krisis Rohingya: Mereka yang Dipukuli dan Dibakar
- Siksa Muslim Rohingya, Tentara Myanmar Malah Dilindungi
- Muslim Rohingya Disiksa, Malaysia Ancam Tarik Investasinya di Myanmar
- Pemerintah Myanmar Sita Hasil Panen Petani Rohingya
- AS Cuma Kecam, Tidak Ada Inisiatif Akhiri Krisis Myanmar
- PBB Akui Pembantaian Sistematis Muslim Rohingya
- Pengungsi Rohingya di Bangladesh Capai 590 Ribu
- Setiap Pekan 12.000 Anak-anak Rohingya Tiba di Kamp Penuh Sesak
- UNICEF Peringatkan Kondisi Buruk Pengungsi Rohingya
- Israel Akui Berperan dalam Genosida Muslim Rohingya
- PBB Sengaja ‘Diamkan’ Pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar?
- PBB: Penyiksaan Muslim Rohingya, Mimpi Buruk Kemanusiaan
- Biadab! Orang Buddha Myanmar Halangi Bantuan Rohingya
- Muslim Rohingya Dibantai, Suu Kyi Masih Saja Menipu!
- Tragedi di Myanmar, Genosida Terorganisir terhadap Umat Islam
- Kampret! Mendagri India Usir Muslim Rohingya
- Pembantaian Muslim Myanmar, Contoh Nyata Genosida
- Pengungsi Rohingya Sebut Omongan Suu Kyi Penipuan!
- Serangan atas Muslim Berlanjut, Komandan Militer Myanmar Biadab!
- Forjim Bongkar Penyesatan Opini Kaum Liberal tentang Konflik Rohingya
- Militer Myanmar Sengaja Bakar Desa-desa Muslim Rohingya
- Myanmar Tidak Ijinkan IRC Mengkases Muslim Rohingya
- UNICEF Peringatkan Bahaya Kematian 200 Ribu Anak Rohingya
- Negara-negara Islam Harus ‘Boikot’ Myanmar !!
- Bungkam, Aung San Suu Kyi Dikecam 5 Peraih Nobel Perdamaian
- Militer Myanmar Mulai Serang Masjid-masjid di Rakhine
- Pokok-pokok Pikiran Majelis Nasional KAHMI tentang Masalah Rohingya
- Forum Parlemen Dunia Kutuk Genosida Rohingya, India Marah
- Media Myanmar Sebarkan Berita Bohong Soal Rohingya
- The Telegraph: Militer Myanmar Bantai Muslim
- Tentara Myanmar Tembaki Ratusan Muslim Rohingya, Perempuan dan Anak-anak
- Pengacara Muslim Myanmar Tewas Diteror