Senin, 13 Mei 24

Ini Tips Memaksimalkan Potensi yang Dimiliki Seseorang untuk Bekerja Berdampingan dengan AI

Ini Tips Memaksimalkan Potensi yang Dimiliki Seseorang untuk Bekerja Berdampingan dengan AI
* Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). (Foto: Envanto)

Obsessionnews.com – Adopsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini merupakan sesuatu yang positif karena menjadi penanda semakin lajunya transformasi digital Indonesia, baik sebagai negara maupun bangsa.

Pemerintah Indonesia dan sektor swasta bahkan telah mengambil langkah-langkah untuk mendorong pengembangan dan penerapan AI di berbagai bidang seperti industri finansial, kesehatan, transportasi dan logistik, pendidikan, pengembangan smart city, dan lain sebagainya.

Namun, bagi sebagian masyarakat, adopsi AI ternyata membawa kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, AI digadang-gadang dapat menggantikan banyak peran dan profesi manusia. Contohnya, beberapa tugas di bidang keuangan, seperti pengelolaan portofolio investasi, analisis data keuangan, dan manajemen risiko, dapat dilakukan oleh AI dengan lebih efisien dan akurat dibandingkan manusia.

Mesin pembelajaran dan algoritma AI dapat menganalisis data secara cepat dan memberikan rekomendasi yang lebih baik. Contoh lain datang dari profesi asisten pribadi. Kini, dengan adanya asisten virtual seperti Siri, Google Assistant, dan Alexa, beberapa tugas asisten pribadi tradisional, seperti mencatat jadwal, mengingatkan acara, mencari informasi, dan menjawab pertanyaan sederhana, dapat dilakukan oleh AI.

CEO G2Academy Ferry Sutanto memaparkan bahwa sebuah penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute (MGI) pada 2017 yang berjudul ’Jobs Lost, Jobs Gained: What the Future of Work Will Mean for Jobs, Skills, and Wages’ menyimpulkan bahwa perubahan teknologi akan mempengaruhi berbagai jenis pekerjaan di masa depan. Sekitar 50% hingga 375 juta pekerjaan di seluruh dunia diperkirakan akan hilang akibat otomatisasi dan robotika.

”Namun, sejumlah besar pekerjaan baru juga akan muncul, sehingga menciptakan kebutuhan untuk adaptasi dan menimbulkan pergeseran keterampilan,” ujar Ferry dalam keterangan tertulisnya, dikutip obsessionnews.com, Selasa (27/6/2023).

Ferry menambahkan, alih-alih terlena dengan berbagai kemudahan yang tercipta karena AI, manusia justru harus mempersiapkan langkah yang cerdas dan cerdik, guna menghadapi persaingan yang semakin meningkat dengan kecerdasan buatan.

”Ada banyak hal atau keterbatasan yang AI belum bisa kerjakan, setidaknya saat ini di Indonesia. Sehingga di situlah kita harus lebih terampil,” ungkapnya.

Sebagai pakar dalam bidang teknologi digital, Ferry berbagi sedikit tips agar bisa memaksimal potensi yang dimiliki untuk bekerja berdampingan dengan AI, tanpa dengan mudah tergantikan oleh AI.

  1. Keep up to date terhadap perkembangan AI secara menyeluruh dan khususnya pada bidang atau area yang ditekuni. Dengan selalu mengikuti perkembangannya maka akan lebih mudah untuk mengenali AI dan mengerti bagaimana peran AI termasuk terkait limitasi AI.
  2. Kuatkan pemahaman yang mendalam tentang konteks dan makna. Kecerdasan buatan saat ini dapat memproses dan menganalisis data dalam skala besar, tetapi masih sulit bagi mereka untuk memahami konteks dan makna yang lebih dalam, terutama dalam bahasa manusia yang kompleks.
  3. Asah terus kreativitas dan kemampuan interpersonal. Kecerdasan buatan saat ini masih tidak dapat menunjukkan kreativitas dan empati yang setara dengan manusia. Mereka tidak dapat menghasilkan karya seni yang orisinil atau memahami perasaan dan emosi manusia dengan tepat.
  4. Latih terus kemampuan kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang efektif. Manusia dapat belajar dari pengalaman dan membuat generalisasi yang berguna untuk situasi yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Kecerdasan buatan saat ini masih sulit untuk belajar dengan cara yang sama, terutama ketika mereka dihadapkan pada situasi yang tidak terduga. Kecerdasan buatan, sebaliknya, saat ini masih cenderung mengikuti aturan dan model yang telah diprogramkan, dan belum mampu menghasilkan pemikiran kritis atau mengambil keputusan yang memerlukan pemikiran kritis tingkat tinggi, serta penilaian yang kompleks dan kontekstual.
  5. Tingkatkan kapasitas diri dalam bidang teknologi digital. Kita tidak akan mungkin memahami perkembangan AI jika kita sendiri tidak bertransformasi secara digital dan lebih menguasai perkembangan ilmu komputer dan teknologi digital. Sejatinya, sekalipun AI adalah teknologi yang berpotensi menggantikan pekerjaan manusia, namun di sisi lain juga berpotensi memunculkan pekerjaan baru. Pekerjaan yang terkait dengan teknologi, seperti analis data, pengembang perangkat lunak, dan ahli kecerdasan buatan, diperkirakan akan berkembang pesat. Saat ini banyak pilihan platform edukasi yang dapat membantu meningkatkan kapasitas kita, dari yang sekedar pengguna teknologi, menjadi talenta digital yang memiliki standar industri, seperti G2Academy.

 

Oleh karena itu, G2Academy menggunakan kurikulum pendidikan teknologi yang menggabungkan standar kompetensi nasional dan internasional, serta permintaan dari dunia bisnis. Kurikulum ini dikembangkan dengan validasi dari industri di berbagai sektor.

”G2Academy menggabungkan berbagai aspek pendidikan teknologi digital yang berasal dari pendidikan formal dan praktik-praktik yang digunakan dalam industri teknologi saat ini,” tambah Ferry.

Tujuannya adalah menciptakan talenta digital yang bukan hanya mengerti konsep, pengetahuan, dan keterampilan teknologi digital, namun juga memiliki keterampilan praktis yang memenuhi berbagai standar kebutuhan industri, serta rentang pengalaman profesional yang lebih luas.

”Selain itu, agar talenta digital yang dihasilkan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengatasi berbagai masalah teknis yang rumit dan memiliki daya saing yang kuat di masa depan, tanpa perlu khawatir tergeser oleh kecerdasan buatan,” tutup Ferry. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.