Ini Tentang Kukar Ibu Kota Baru Indonesia

Jakarta, Obsessionnews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan secara resmi hasil kajian pemerintah mengenai lokasi ideal bagi pembangunan ibu kota baru Republik Indonesia pada Senin (26/8/2019). Melalui serangkaian kajian selama tiga tahun belakangan, Presiden menetapkan dua wilayah di Provinsi Kalimantan Timur(Kaltim) sebagai lokasi pembangunan ibu kota baru, yakni sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kartanegara (Kukar). Baca juga:Ini Alasan FPMSI Dukung Ibu Kota Pindah ke KalimantanPerpindahan Ibu Kota dan Suara BudayawanIni Pandangan Megawati Soal Ibu Kota Baru di Kaltim Ada sejumlah alasan yang mendasari pemerintah untuk memutuskan Kaltim sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia. Yaitu, risiko bencana minimal baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longsor. Untuk lebih dalam lagi alasan mengapa kota ini patut dijadikan ibu kota Indonesia? Yuk kita ulas sedikit tentang Kabupaten Kukar ini. Kukar beribu kota di Kecamatan Tenggarong. Kukar memiliki luas wilayah 27.263,10 km² dan luas perairan sekitar 4.097 km² yang dibagi dalam 18 wilayah kecamatan dan 225 desa/kelurahan. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah penduduk di Kukar adalah 786,1 ribu atau 21,12% dari total penduduk Kaltim. Rinciannya terdiri atas 412,5 ribu laki-laki dan 373,6 ribu perempuan. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, masyarakatnya mampu menaikkan pertumbuhan ekonomi di Kukar. Pada 2019 diprediksi perekonomian Kukar tumbuh 2,9 persen. Berdasarkan data yang dihimpun, Kondisi Ekonomi Makro Kukar Semester I Tahun 2019 pada Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kabupaten Tahun 2019, proyeksi laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Triwulan I tumbuh sekitar 5 persen. Pertumbuhan itu ditopang dari produksi batubara yang cukup tinggi, sehingga perkembangan Real Estate juga meningkat. Selain itu, lapangan usaha listrik dan air juga meningkat. Serta sektor pertanian yang meningkat di triwulan I 2019. Adapun penomena ekonomi Kukar triwulan I 2019, yakni pada produksi tanaman pangan berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya dan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan ajang Pesta Demokrasi “Pemilu” berperan dalam menggerakkan sektor-sektor perekonomian. Political spending sudah mulai terlihat awal tahun sampai dengan hari pelaksanaan. Sedangkan, struktur perekonomian Kukar menurut lapangan usaha tahun 2019 masih didominasi oleh 4 lapangan usaha utama yaitu Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 65,4 persen dimana 32,3 persen disumbang dari batubara, dan 30,4 persen dari migas, pertanian 12,9 persen, Konstruksi sebesar 7,5 persen, Industri Pengolahan sebesar 4,1 persen, dan perdagangan 3,6 persen Sementara itu, berdasarkan data dari BPS Adapun persentase kemiskinan di Kukar menurun berturut-turut sejak 2016. Terakhir, persentase kemiskinan di daerah ini sebesar 7,31%, turun 0,26% dari 2017 yang sebesar 7,57%. Selain itu, Kukar memiliki destinasi wisata yang beragam. Salah satu destinasi wisata sejarah populer di Kukar adalah Museum Mulawarman. Bangunan museum dulunya merupakan istana Kesultanan Kukar yang dibangun tahun 1963, menggantikan bangunan yang dulunya terbakar. Umumnya, barang-barang di dalam museum berisi peninggalan sejarah yang digunakan oleh Kesultanan. Seperti pakaian, tombak, keris, prasastri dan berbagai keramik. Tidak heran, banyak wisatawan untuk napak tilas bermacam-macam saksi bisu kerajaan tersebut. Tak hanya museum, destinasi Pulau Kumala juga merupakan wilayah mini yang terletak di Sungai Mahakam. Persisnya, membentang di sebelah barat Kota Tenggarong. Kalau dari pusat Kota Samarinda, jaraknya sekitar 27 kilometer. Berada di tengah sungai, Pulau Kemala memiliki berbagai atraksi seperti gokart, taman bermain hingga sky tower untuk melihat pemandangan di sekitarnya. Kukar juga memiliki wisata kuliner. Kalau Anda mau mencari kuliner khas Kukar, cobalah Gence Haruan. Inilah olahan ikan dengan berbagai rempah yang dimasak dengan berbagai cara. Gence haruan menggunakan ikan haruan atau gabus. Umumnya, ikan dibakar atau dipanggang dan dicampur menggunakan racikan tomat, cabai dan bawang merah. Di sejumlah tempat makan di Tenggarong, Gence Haruan banyak ditemukan. Dari paparan tentang ibu kota baru Indonesia, bahwa Kabupaten Kukar layak menjadi ibu kota baru. Selain itu Jokowi juga menyampaikan alasannya mengapa ibu kota pindah ke Kalimantan Timur. Alasan yang Pertama, risiko bencana minimal. Baik banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan longsor. Kedua, lokasinya strategis berada di tengah-tengah Indonesia. Ketiga, dekat dengan wilayah kota yang berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda. Empat, infrastruktur lengkap dan lima, telah tersedia lahan pemerintah 158 ribu hektar. (Poy)





























