Sabtu, 27 April 24

Ini Analisis IHSG Kemarin dan Perkiraan Hari Ini

Ini Analisis IHSG Kemarin dan Perkiraan Hari Ini
* Analis First Asia Capital, David Sutyanto.

Jakarta, Obsessionnews.com – Analis First Asia Capital, David Sutyanto, memprediksikan perdagangan hari ini, Kamis (26/1/2017) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berpeluang melanjutkan penguatannya dalam rentang konsolidasi.

David mengungkapkan, sejumlah emiten akan rilis dalam waktu dekat sehingga akan mendukung fokus pasar yang mulai tertuju pada pencapaian laba 2016. Selain itu pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan berpeluang menguat terbatas ikut meredahkan sementara kekhawatiran penguatan dolar.

“Namun pergerakan saham berbasiskan komoditas akan rawan koreksi menyusul pelemahan harga komoditas tambang tadi malam. IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan support di 5270 dan resisten di 5310 cenderung menguat,” ungkap David melalui keterangan tertulis yang diterima Obsessionnews, Kamis (26/1/2017) siang.

Berikut saham pilihan versi First Asia Capital, Kamis (26/1).

ASII 7900-8300 Buy, SL 7850

TLKM 3850-4000 Buy, SL 3770

BBNI 5400-5700 Buy, SL 5350

ICBP 8450-8900 Buy, SL 8300

RALS 1280-1340 TB, SL 1220

ADRO 1710-1770 BoW, SL 1700

HRUM 1940-2120 Buy, SL 1920

BUMI 472-500 SoS, SL 470

TINS 950-1070 BoW, SL 900

WIKA 2450-2600 Buy, SL 2350

Selain itu, jika melihat posisi IHSG kemarin, Rabu (26/1/2017) sempat tertahan setelah menguat 18 poin. Yang akhirnya tutup dengan menguat tipis 1,694 poin  (0,03%) di 5293,782.

“Perdagangan relatif lebih ramai terutama di saham-saham lapis dua dan tiga seperti saham-saham Grup Bakrie. Nilai transaksi di Pasar Reguler kemarin meningkat mencapai Rp5,97 triliun terutama didominasi pemodal lokal,”lanjut David.

Sementara itu diperdagangan kemarin, arus dana asing masih terlihat keluar ditandai dengan penjualan bersih asing di Pasar Reguler mencapai Rp237 miliar.

“Penguatan IHSG kemarin sejalan dengan penguatan yang umumnya terjadi di pasar kawasan Asia dan global malam sebelumnya. Sentimen pasar secara keseluruhan masih terfokus pada kebijakan ekonomi yang diambil Trump, yang akan memotong tarif pajak dan regulasi investasi,” lanjut David.

David mengungkapkan, pasar optimis kebijakan tersebut akan mempercepat pertumbuhan ekonomi negara adidaya tersebut yang kemudian mendorong penguatan dolar AS. Bagi Indonesia, ekspektasi penguatan dolar AS dan kenaikan bunga FFR tahun ini akan membatasi Bank Indonesia (BI) melanjutkan pelonggaran kebijakan moneternya.

Tak hanya itu, bursa saham global tadi malam bergerak bullish. Indeks DJIA di Wall Street untuk pertama kalinya tutup di atas level 20000 yakni di 20068,51 atau menguat 0,8%. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing menguat 0,8% dan 1% di 2298,37 dan 5656,34.

“Saham sektor teknologi dan finansial menjadi penopang penguatan indeks. Penguatan Wall Street tadi malam turut ditopang sentimen rilis laba 2016 sejumlah emiten seperti Boeing, Goldman Sachs, dan IBM. Sedangkan harga komoditas tadi malam cenderung koreksi seperti harga minyak mentah turun 0,6% di USD52,87/barel dan harga nikel di London turun 0,8% di USD9737/MT,” tutup David. (April)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.