Jakarta, Obsessionnews – Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Mei 2016 sebesar 0,24%. Atau naik 0,08% dibanding bulan sebelumnya, 0,16% (MoM).
“Penyebabnya kenaikan harga pada seluruh indeks kelompok pengeluaran,” jelas Kepala BPS Suryamin di Jakarta, seperti dilansir laman resmi BPS.go.id, Kamis (2/6/2016).
baca juga:
BI Beri Penghargaan Pengendali Inflasi
Berdasarkan pantauan BPS di 82 kota, pada Mei 2016 Indeks Harga Konsumen (IHK) naik ke level 123,48 dari April 2016 yang berada pada level 123,19.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2016 sebesar 0,04%, sementara tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Mei 2016 terhadap Meri 2015) sebesar 3,33%.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga adalah bahan makanan 0,30%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,58%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02%; kelompok sandang 0,44 %; kelompok kesehatan 0,27%; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,03%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,21%.
Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan pada Mei 2016 adalah daging ayam ras, tarif angkutan umum, gula pasir, telur ayam ras, minyak goreng, rokok filter, emas perhiasan, kentang, wortel, apel, jeruk, rokok kretek, dan tarif kontrak rumah.
Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah, cabai rawit, beras, tomat sayur, ikan segar, tomat, buah, semen, tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan antar kota, tarif angkutan dalam kota, dan bensin.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Mei 2016 adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,05%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10%; kelompok perumahan, listrik, dan bahan bakar 0,01%; kelompok sandang 0,03%; kelompok kesehatan 0,01%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,04%.
Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi secara nasional. @reza_indrayana