Jakarta, Obsessionnews – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu tutup di 4853,922 atau menguat 20,697 poin (0,43 persen). Penguatan tersebut terjadi akibat naiknya sektor industri lain-lain, perbankan, tambang dan infrastruktur.
Pengamat pasar modal dari First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan pada akhir pekan kemarin juga terjadi penguatan nilai tukar rupiah ke posisi Rp13612 per US dolar.
“Adanya optimisme pasar terhadap perbaikan ekonomi AS yang menyebabkan kenaikan tingkat suku bunga The Fed menjadi hal yang wajar. Akan terdapat juga sentimen negatif dari China dan Euro yang masih mengindikasikan perlambatan ekonomi,”tuturnya, Senin (6/6/2016)
Selain itu ia menuturkan bursa global akhir pekan lalu berfluktuasidan cenderung turun. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro akhir pekan lalu tutup koreksi 1,2 persen di 2997,55.
Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,2 persen dan 0,3 persen di 17807,06 dan 2099,13.
Sementara itu, pada perdagangan awal pekan dan memasuki bulan Ramadhan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan potensi melemah tipis.
Langkah IHSG untuk menguat cukup berat dikarenakan aksi profit taking. secara teknikal indikator RSI dan Stochastic mulai memasuki area overbought. IHSG akan bergerak pada rentang 4810 hingga 4890. (Aprilia Rahapit)
