Jumat, 26 April 24

Hari Lingkungan Hidup Film Bumiku Dipilih Mexico

Jakarta, Obsessionnews.com – Bumi harus dijaga. Karena keberlangsungan makhluk hidup yang sehat tergantung bagaimana merawat alam di sekitarnya.

Tak heran, setiap tanggal 5 Juni seluruh masyarakat dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS). Berbagai macam kegiatan menghiasi untuk menghimbau umat manusia mencintai alam.

Salah satu cara mengingatkan bagaimana menyayangi alam seperti yang dilakukan oleh sutradara remaja Natasha Dematra, dengan membuat film musikal berjudul Bumiku.

Kinerja puteri dari sineas Damien Dematra membuahkan hasil. Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2017 lalu film Bumiku meraih penghargaan Silver Palm Award dalam kategori Film Musik Terbaik di Mexico International Film Festival (MIFF). MIFF merupakan sebuah festival film berlangsung selama 11 tahun. Telah memberikan penghargaan kepada insan-insan perfilman yang mumpuni di bidangnya.

Natasha yang merupakan pemegang rekor dunia sutradara perempuan termuda di dunia ini mengatakan bahwa dirinya berharap Indonesia menjadi acuan lingkungan yang sehat untuk dunia.

“Saya mengucapkan Hari Lingkungan Hidup kepada semuanya. Saya harap Indonesia sebagai paru-paru dunia dapat terus menjadi contoh bagi negara lainnya. Penghargaan ini saya dedikasikan kepada semua generasi yang saya harap dapat sadar akan betapa tergantungnya kita terhadap alam,” ucap Natasha yang juga Duta Lingkungan Hidup  dalam rilis yang diterima Obsessionnews.com, Rabu (7/6/2017).

Film Bumiku (Earth) disutradarai oleh Natasha dan lagunya diciptakan bersama Abah Ukam. Film berdurasi 5 menit ini merupakan kampanye lingkungan hidup sekaligus soundtrack film dokumenter berjudul Siti Nurbaya Bakar: Srikandi Pembawa Perubahan yang disutradarai oleh Damien Dematra.

Film produksi dari World Environment Movement (WEM) ini membawa pesan kuat tentang bahaya pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia.
WEM, sebuah gerakan sosial yang bertujuan membangun awareness masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan hidup bagi kemanusiaan dan perdamaian. Dan tidak ada kemanusiaan dan perdamaian tanpa lingkungan hidup, begitu juga sebaliknya.

Gerakan sosial ini diluncurkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dan puluhan raja nusantara bersama puluhan sineas, aktivis dan tokoh masyarakat pada bulan September 2016.

Bersamaan itu turut diluncurkan  pertama kalinya film Musik Bumiku di Manggala Wanabakti, Jakarta.

Film musik ini juga pernah diputar di konferensi Perubahan Iklim PBB di Marrakech, Maroko pada 2016 lalu.

Hari Musik Nasional 2017 lalu memilih film Bumiku sebagai “Opening Film” di festival fim di New York.

Baru-baru ini, pada bulan Mei, Bumiku berjaya di Honolulu Film Awards dengan penghargaan Gold Kahuna.
HLHS pertama kali dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1972. Terus diperingati hingga hari ini. Ini bertujuan untuk membangun kesadaran akan isu lingkungan yang muncul dari isu-isu lingkungan hidup seperti pencemaran laut dan pemanasan global, kejahatan satwa liar, dan lain-lain.

Tahun ini, PBB memilih “Connecting People to Nature” sebagai tema utama Hari Lingkungan Hidup. Tema ini dipilih agar penduduk bumi dapat menjadi bagian dari alam dan menyadari betapa tergantungnya kita kepadanya. (Popi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.