Obsessionnews.com - Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) kembali menggelar persidangan tiga ustaz yang menjadi terdakwa kasus dugaan terorisme, yaitu Ustaz Farid Ahmad Okbah atau yang akrab disapa UFO, Ustaz Ahmad Zain An-Najah dan Ustaz Anung Al Hamat, pada Rabu (28/9/2022). Sidang kali ini dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Usai persidangan, tim penasihat hukum ketiga terdakwa, Herman Kadir mengungkapkan, hari ini pemeriksaan saksi langsung dari mantan Ketua Jemaah Islamiyah (JI). Baca juga: Persidangan UFO: Tak Ada Satu pun Saksi JPU yang Memberatkan Ketiga Ustaz "Artinya dia pernah menjabat sebagai Ketua JI dari tahun 2003 sampai 2007," ujar Herman kepada obsessionnews.com, di depan pintu ruang persidangan. Dia menjelaskan, dari keterangan saksi, ketika pemilihan pada 2003-2004 itu, Ustaz Farid Okbah (UFO) memang diundang hadir untuk pemilihan (ketua). "Ketika dia ditawari UFO menolak, artinya menolak untuk diangkat sebagai ketua JI. Ditolak, kenapa? Soalnya nggak memenuhi syarat soal kesehatan, keamanan, dan dia adalah ustaz publik dan bukan anggota JI," ucap Herman. Baca juga: Persidangan UFO, Ismar Syarifuddin: Majelis Hakim Seharusnya Netral Dia mengatakan, syarat untuk menjadi anggota JI harus melalui baiat. "Nah untuk menjadi JI syaratnya musti di baiat. UFO ini sama sekali belum pernah dibaiat. Artinya dia belum pernah terlibat dan masuk ke JI," tegasnya. Yang kedua, lanjut Herman, diakui dalam persidangan bahwa UFO adalah ulama publik, artinya ulama yang terkenal. Ulama yang menyampaikan ahlussunnah wal jamā'ah. "Artinya, selama beliau memberi ceramah dan memberi dakwah mereka bertiga tak pernah mengajarkan terorisme, mengajarkan kekerasan, dan mengajarkan yang sesat. Artinya, dia mengajarkan ahlussunnah wal jamā'ah yang diakui di republik Indonesia ini," kata Herman. Untuk itu, dia memastikan kalau UFO tidak terlibat dalam kelompok JI. Hal itu terbukti dalam fakta persidangan. "Alhamdulillah, hari ini satu saksi membuktikan bahwa UFO tidak terlibat dalam Jemaah Islamiyah terkait apapun. Itu sudah jelas," tegas Herman. (Poy)