Jakarta, Obsessionnews – Lumayan, pada periode Januari hingga Mei 2015, neraca perdagangan mencatatkan surplus sebesar USD 3,75 milyar. Namun begitu, neraca perdagangan akan mengalami tekanan akhir tahun ini.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, pada Senin (15/6) mengatakan, saat kinerja ekspor mencatatkan surplus sebesar USD 3,75 milyar, impor barang modal hanya berkontribusi sebanyak 7%. Sedangkan impor bahan baku mencatatkan angka 75%.
Meski penurunan impor lebih besar ketimbang ekspor, sebentar lagi, prediksi Sofyan, ekspor bakal stagnan sementara impor akan meningkat karena pelaksanaan pembangunan proyek infrastruktur.
Sebab bukan apa-apa. Dalam pelaksanaan proyek tersebut, bahan baku lebih banyak didatangkan dari luar negeri. Makanya, untuk menguranginya didorong terus penggunaan komponen lokal.
Saat impor meningkat, diprediksi pula rupiah bakal mengalami tekanan jika kinerja ekspor tidak mengalami peningkatan. (Mahbub Junaidi)
