Jumat, 26 April 24

PNM – Askrindo Jalin Sinergi Asuransi Pembiayaan Mikro

PNM –  Askrindo Jalin Sinergi  Asuransi Pembiayaan Mikro


 Imar

Jakarta – PT  Permodalan  Nasional Madani (Persero) atau PNM, BUMN yang dikhususkan bagi pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (MKM)  kian memperat  sinergi dengan perusahaan BUMN lainnya, PT  Asuransi Kredit Indonesia (Persero) melalui kerja sama asuransi pembiayaan mikro.

Direktur Utama  PNM  Parman Nataatmadja mengatakan kerja sama ini melingkupi pertanggungan atas risiko pembiayaan macet bagi debitur ULaMM yang menyebabkan tidak dapat terpenuhinya kewajiban perikatannya sebagaimana diperjanjikan dalam perjanjian pembiayaan.

 

“Kerja sama ini juga melingkupi pertanggungan atas terjadinya risiko kegagalan pembayaran kewajiban keuangan dari debitur ULaMM karena alasan kemacetan pembiayaan. Jangka waktu perjanjian berlaku selama 3 tahun,”kata Parman di sela acara penandatanganan kerja sama PNM dan Askrindo di Jakarta, Kamis (4/4).

Kerja sama PNM dengan Askrindo dimulai akhir tahun lalu untuk produk baru pembiayaan mikro, yakni MM ASRI (Madani Mikro Angsuran Harian).

“Kerja sama ini diharapkan bisa terus berlanjut dan berlangsung lama karena  bisnis mikro terus tumbuh bagus dan sangat potensial. Selama ada ekonomi kerakyatan yakni pengembangan UMKM, kerja sama ini akan terus berlangsung,” ujar Direktur Utama Askrindo.Antonius Napitupulu.

PNM sebagai lembaga keuangan nonbank milik negara ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp41,579 miliar pada 2012 atau tumbuh sekitar 33,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp31,136 miliar.

 

Ini lebih ditopang oleh meningkatnya kinerja usaha perseroan yang fokus pada pembiayaan usaha mikro kecil (UMK).  Selama tahun lalu perseroan mencatat laba usaha sebesar Rp70,373 miliar atau naik signifikan sekitar 45,97 persen dari tahun 2011 sebesar Rp48,209 miliar.

Corporate Secretary  PNM, Gung Panggodo mengatakan, kenaikan laba usaha tersebut seiring dengan adanya peningkatan pendapatan usaha sekitar 30,72 persen dari Rp658,29 miliar pada 2011 menjadi Rp860,56 miliar.

Dari total pendapatan ini, pendapatan bunga dari unit ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro) memberikan kontribusi terbesar mencapai Rp785,08 miliar atau meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp558,39 miliar. (rud)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.