Senin, 29 April 24

Dubes AS Minta Relawan Pengajar di Indonesia Kerja Baik

Dubes AS Minta Relawan Pengajar di Indonesia Kerja Baik
* Robert Blake

Bandung, Obsessionnews – Duta Besar (Dubes)  Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake meminta warga negaranya yang menjadi  sukarelawan pengajar  di Indonesia dapat bekerja dengan penuh kesungguhan, sehingga mendapatkan hasil yang terbaik.

Hal itu dikatakan Robert saat berdialog dengan 34 pemuda-pemudi terbaik dari Amerika Serikat bersiap diri membantu guru dan pelajarpelajar di Indonesia untuk mengasah keterampilan Bahasa Inggrisnya. Mereka berkumpul di Hotel Sheraton Bandung, Selasa (1/9),  selama dua minggu mulai 30 Agustus 2015 untuk mengikuti kegiatan orientasi sebelum nantinya mereka akan bertugas menjadi asisten guru bahasa Inggris di berbagai sekolah di Indonesia.

Ke-34 pemuda-pemudi Amerika Serikat ini mendapatkan beasiswa dari Fulbright yang dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) untuk menjadi tenaga pengajar sukarela, atau volunteer, melalui program Fulbright English Teaching Assistantship (ETA).

Melalui program ini, mereka akan ditugaskan untuk menjadi asisten guru bahasa Inggris di 34 sekolah menengah atas dan sederajat, termasuk madrasah aliyah negeri, di berbagai wilayah di Indonesia. Di tahun ini, ke-34 ETA tersebut akan membantu pengajaran bahasa Inggris di Medan, Martapura,

Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Kendal, Yogyakarta, Wonosari, Magelang, Malang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Manado, Makassar, Gorontalo dan Mataram.

Setiap tahunnya, AMINEF, sebuah yayasan yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat di tahun 1992, mendatangkan asisten guru bahasa Inggris sejak tahun 2004 melalui program Fulbright ETA. Para ETA diharapkan dapat mengenalkan cara pengajaran bahasa Inggris yang berbeda di sekolah-sekolah tempat penugasan mereka. Sebagai penutur asing, ETA juga bertugas untuk memotivasi murid dan guru di tempat mereka ditempatkan agar dapat meningkatkan penggunaan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.

Program ETA sepenuhnya didanai oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat melalui program beasiswa Fulbright. Untuk pengaturan teknis program ini, AMINEF memiliki mitra kerja utama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan juga Kementerian Agama. Selain itu, ada juga beberapa instansi pemerintah lain yang terlibat.

Selain bertujuan untuk membantu guru-guru bahasa Inggris dan siswa, para ETA ini juga diharapkan dapat belajar tentang kebudayaan Indonesia yang beragam.

Setelah tinggal selama 9 bulan di Indonesia, nantinya mereka diharapkan dapat memahami mengenai kebudayaan dan masyarakat Indonesia. Dengan demikian, setelah kembali ke Amerika Serikat, para ETA ini diharapkan dapat meluruskan pandangan-pandangan yang salah tentang Indonesia yang berkembang di negara Paman Sam tersebut.

Para ETA selain itu juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai kebudayaan Amerika Serikat karena selama ini, pencitraan kebudayaan Amerika Serikat dalam media-media populer banyak juga yang tidak sesuai dengan realita. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.