Sabtu, 27 April 24

Dhio Campurkan Racun Sianida ke Kopi dan Teh untuk Habisi Keluarganya

Dhio Campurkan Racun Sianida ke Kopi dan Teh untuk Habisi Keluarganya
* Racun sianida. (medium)

Obsessionnews.com – Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah di daerah Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022).

Identitas ketiga korban yakni Abas Ahar (58), Heri Riyani (54) dan Dhea Chairunisa (25). Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat ke pihak berwajib. Polisi pun langsung menangkap pelaku yakni Dhio Daffa Syadilla (22). Ia merupakan anak kedua dari keluarga tersebut.

Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa pelaku nekat melakukan aksi kejinya itu karena jengkel. Pelaku mengaku merasa tidak diperhatikan dan didesak mencari kerja.

Hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik mengungkap racun yang digunakan tersangka pembunuhan keluarga di Magelang adalah jenis sianida yang tergolong mematikan.

Dhio Daffa Syadilla (22), yang merupakan anak kedua keluarga tersebut mencampurkan racun ke kopi dan teh kemudian diberikan kepada kedua orang tua dan kakaknya.

“Racun agak banyak dicampurkan ke teh dan kopi, terus diberikan ke orang tua dan kakaknya. Tak berselang lama, bereaksi dan akhirnya orang tua dan kakaknya meninggal,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Djuhandani Raharjo Puro kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/11/2022).

Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Pol Sumy Hastry menambahkan, racun yang dicampurkan ke teh dan kopi oleh pelaku diduga sangat banyak, yakni sekitar 2-3 sendok teh.

Racun tersebut saat bercampur tidak mengubah warna dan rasa dari teh dan kopi.

“Kalau lihat lukanya, dosis yang dipakai cukup banyak. Bisa sampai 2-3 sendok teh. Sepertinya racunnya tidak mengubah warna dan rasa dari teh dan kopi itu,” kata Hastry.

Dhio ternyata sudah dua kali meracuni orang tua dan kakaknya. Peristiwa pertama terjadi pada Rabu (23/11) lalu, Dhio mencampurkan racun sianida yang dibelinya dari online dengan minuman es dawet.

Diduga saat itu dosisnya sedikit. Sehingga orang tua dan kakaknya tidak merasakan apapun dari efek racun tersebut.

Melihat tidak ada perubahan apa-apa, Dhio akhirnya mencari kesempatan kembali untuk meracuni orang tua dan kakaknya hingga kemudian berhasil dilakukan pada Senin (28/11) kemarin dengan mencampurkan racun sianida ke teh dan kopi.

Dari autopsi yang dilakukan polisi, ketiga korban yakni Abas Ahar (58), Heri Riyani (54) dan Dhea Chairunisa (25) mengalami luka yang mengenaskan akibat menenggak racun dari pelaku. Polisi menyebut bagian tenggorokan hingga lambung korban mengalami luka bakar.

“Sadis kok ini, racunnya juga sangat mematikan. Dari autopsi itu, bagian tenggorokan hingga lambung korban mengalami luka bakar,” ujar Hastry.

Kesal Dipaksa Cari Kerja
Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa Dhio Daffa Syadilla sebagai pelaku nekat melakukan aksi kejinya itu karena jengkel. Pelaku mengaku merasa tidak diperhatikan dan didesak mencari kerja.

“Pengakuannya sih karena jengkel tak pernah diperhatikan keluarga. Yang baru-baru ini itu terus-terusan disuruh mencari kerja. Merasa tak nyaman, akhirnya tersangka nekat menghabisi orang tua dan kakaknya,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Djuhandani Raharjo Puro saat konferensi pers di Polres Magelang, Selasa ( 29/11).

Rasa jengkel itu kemudian memicu pelaku untuk menghabisi nyawa keluarganya. Pelaku pun membeli racun yang ia gunakan untuk melakukan aksinya secara online.

Dari hasil autopsi, polisi menyatakan bahwa racun yang digunakan oleh pelaku tergolong ganas dan mematikan untuk manusia. Ketiga korban disebut mengalami luka yang mengenaskan akibat meminum racun tersebut.

Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Sumy Hastry turut menyebut bagian tenggorokan hingga lambung korban mengalami luka bakar.

“Sadis kok ini, racunnya juga sangat mematikan. Dari autopsi itu, bagian tenggorokan hingga lambung korban mengalami luka bakar,” ucap Hastry.

Hasty menduga pelaku mencampurkan racun ke dalam minuman teh serta kopi para korban dengan jumlah sangat banyak.

Meski dituang dalam jumlah banyak, kata Hastry, racun tersebut memang tidak mengubah warna dan rasa dari teh dan kopi saat tercampur.

“Kalau lihat lukanya, dosis yang dipakai cukup banyak. Bisa sampai 2-3 sendok teh. Sepertinya racunnya tidak mengubah warna dan rasa dari teh dan kopi itu,” ujarnya.

Kendati demikian, Hastry belum bisa memastikan jenis racun yang dipakai pelaku, apakah jenis racun tikus atau sianida. Saat ini, tim Laboratorium Forensik atau Labfor masih melakukan pemeriksaan.

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menyampaikan ada beberapa jenis racun yang digunakan dalam pembunuhan ini. Salah satunya racun arsen atau sejenisnya.

“Untuk racunnya ada beberapa jenis. Yang berhasil kami identifikasi berdasarkan hasil autopsi dan sisa barang bukti yang ada di TKP. Jenisnya arsen, semacam arsen,” kata dia. (CNNIndonesia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.