Jakarta, Obsessionnews – Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (4/6/2015). Mereka menyoroti pengelolaan dan pengawasan dana BPJS yang mencapai triliunan.
Massa aksi berupaya perjuangkan pemberlakuan Jaminan Pensiun pada 1 Juli 2015 dengan manfaat pasti pensiun yang diterima minimal 60% dari gaji terakhir..
KSPI menghitung, aset PT Jamsostek 2015 (BPJS Ketenagakerjaan hampir Rp 190 triliun dan bila program jaminan pensiun berjalan wajib untuk seluruh pekerja yang jumlahnya 44,4 juta orang). Maka akan terhimpun dana Rp 2500 triliun pada tahun 2030.
“Ini jumlah dana yang fantastis dan BPJS Ketenagakerjaan harus diaudit forensik dan setiap penggunaan dananya untuk investasi harus melalui public hearing untuk mendapat persetujuan buruh sebagai pemegang saham program JHT dan jaminan pensiun di BPJS tersebut,” kata Presiden KSPI Said Iqbal.
Ia pun meminta rencana BPJS mengalokasikan Rp 40 triliun untuk investasi perumahan maka harus public hearing dulu untuk mendapatkan persetujuan buruh. “Jangan sampai terulang kembali BPJs hanya menjadi “ATM”penguasa dan parpol.” tandasnya. (Herdianto)
