Sabtu, 27 April 24

Damkar dan RS Imanuel Gelar Simulasi Kebakaran

Damkar dan RS Imanuel Gelar Simulasi Kebakaran

Bandung, Obsessionnews – Pemerintah kota Bandung meminta sejumlah gedung dan Rumah Sakit (RS) melengkapi keamanan dan keselamatan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Hal itu disampaikan  Kepala Seksi Penyuluhan dan Pembinaan Damkar Kota Bandung Wawan Sungkawa saat menggelar simulasi kebakaran di RS Imanuel Bandung, Jumat sore (23/10).

Wawan mengapresiasi 1200 karyawan RS tersebut yang antusias mengikuti acara simulasi. “Karena APBD kota Bandung untuk mengadakan simulasi ini terbatas, sehingga pihak swasta diharapkan dapat berpartisipasi untuk keamanan dan keselamatan bersama,” ujar Wawan.

Ia juga menjelaskan kemarau panjang pada tahun ini juga mengakibatkan kejadian kebakaran di kota Bandung lebih sering dibanding tahun sebelumnya dan tahun ini mulai Januari-Oktober sudah terjadi 170 kali kebakaran.

a-simulasi6

Senada pula, Direktur RS Imanuel Dr. Bina Miguna MM B.AT menjelaskan pihaknya akan terus menggelar kegiatan yang sama agar pemahaman terhadap bahaya kebakaran dapat diperoleh karyawannya.

“Kami akan terus menggelar kegiatan simulasi ini, sehingga para karyawan dan perawat khususnya dapat  mengatasi saat api mulai menyala,” ucapnya.

Bina juga menyebutkan RS tersebut sudah memiliki tingkat keamanan yang tinggi, sehingga membuat pasien dan keluarga nyaman saat berobat dan rawat inap. “Setiap lantainya kita sudah lengkapi dengan alat pemadam api, sehingga dapat memberi kenyamanan bagi pengunjung, terlebih kita sudah mendapatkan ISO 9001 2008,” timpalnya.

a-simulasi2

Sementara itu untuk kegiatan CSR pihaknya kerapkali menggelar kegiatan   pengobatan, operasi katarak, khitanan massal dan  bakti sosial lainnya untuk lansia dan warga sekitar RS.

Pada simulasi kebakaran digambarkan RS tersebut mengalami kebakaran di lantai 9 gedung Alkema, sehingga para perawat dan pasien panik berlarian dan petugas security langsung berlari ke lantai 9 tersebut dengan menyemprotkan alat pemadam api ringan, namun ternyata api semakin membesar sehingga memaksa petugas mengevakuasi pasien ke lantai bawah sebagai titik kumpul dan di titik kumpul itulah panganan berlanjut, baik penanganan di lokasi ataupun dilakukan ke IGD dengan menggunakan ambulans. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.