Kamis, 2 Mei 24

Cegah Maraknya Curanmor, Bandung Perbanyak Linmas

Cegah Maraknya Curanmor, Bandung Perbanyak Linmas

Bandung,  Obsessionnews.com – Semenjak Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) digulirkan dua tahun kebelakang, Kecamatan Cibiru fokus dan giat dalam program tersebut.

Bahkan, tahun 2015 Kecamatan Cibiru mendapatkan penghargaan terkait PIPPK dalam kategori penyerapan anggaran, karena mampu mencapai 92%.

Hal tersebut dikemukakan oleh Camat Cibiru Ayi Sutarsa, pada acara Bandung Menjawab, di Ruang Media, Kamis (11/8/16).

Lebih lanjut dikatakan oleh Ayi, Selain fokus melaksanakan PIPPK, Kecamatan Cibiru juga sedang fokus meningkatkan keamanan dan kenyamanan wilayahnya.

“Saat ini setiap kelurahan, memiliki 10 orang anggota linmas,” ujarnya.

Menurutnya, kejahatan yang marak terjadi di Cibiru adalah curanmor (pencurian kendaraan bermotor).

“Alhamdulillah sejak diturunkannya anggota linmas jumlah kejahatan menurun, dan warga pun banyak mengucapkan rasa terima kasih atas dibentuknya tim ini,” jelasnya.

Kecamatan Cibiru juga menurut Ayi, saat ini berusaha memperbanyak Ruang Terbuka hijau (RTH).

Menurut catatannya jumlah RTH di Cibiru sekitar 10% dari total 632ha luas kecamatan.

Ayi juga mengungkapkan rencananya mendirikan kawasan rekreasi di Kecamatan Cibiru.

“Tercetus usulan dari Kelompok Penggerak Pariwisata untuk membuat Kampung Mandiri, sebuah objek wisata yang fokus melestarikan alam dan budaya,” tandasnya.

Selain kawasan rekreasi, Kecamatan Cibiru juga sedang merencanakan untuk membangun sebuah gedung dengan konsep Kampung Seni di daerah Cipadung tepatnya di Lapang Legit.

“Mengingat di Cibiru ini banyak potensi kesenian, gedung ini dibangun agar para seniman dapat mengekspresikan dirinya. Ini juga salah satu bentuk pengembangan ekonomi,” jelas Ayi.

Rencana pembangunan lainnya adalah Alun-alun dan Mesjid Besar Cibiru yang rencananya akan segera dibangun dalam waktu dekat.

“Baru-baru ini juga pengelola Pasar Nagrog berkoordinasi dengan kami untuk merelokasi penjual di pasar kaget Cisurupan ke gedung Pasar Nagrog,” ucap Ayi.

Relokasi ini dilakukan untuk menghindari kemacetan akibat penjual yang menutupi badan jalan. Pasar ini sendiri dikatakan mampu menampung 150-200 pedagang. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.