Jakarta, Obsessionnews – Isu reshuffle Kabinet Kerja kembali bergulir. Menteri-menteri di bidang ekonomi yang jadi fokus perhatian penggantian pimpinan masing-masing kementerian.
Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Ucok Sky Khadafi mengatakan, tepat kalau menteri-menteri di bidang ekonomi termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diganti. Sebab mereka lebih loyal terhadap Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden ketimbang Jokowi sebagai Presiden.
“Gara gara menteri ekonomi seperti ini, pendapatan negara tidak sesuai target dan harga harga bahan-bahan pokok dibiar meloncat loncat naik ke atas membuat rakyat banyak tambah miskin,” kata Ucok kepada obsessionnews.com melalui pesan singkat, Rabu (11/11).
Dia bilang, dalam Kabinet Kerja terlalu banyak orang yang memback-up JK. Akibatnya, kebijakan pemerintah berorientasi pada keuntungan bukan melayani rakyat.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pun mendapat sorotan dalam isu reshuffle kabinet tersebut. Sebab dia tak mampu turut menggerakkan perekonomian nasional, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Lihat saja, dalam APBN-P 2015, Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi BUMN mencapai Rp63 triliun atau naik ratusan persen ketimbang APBN 2015 yang sebesar Rp11,5 triliun.
Dalam hitungan bulan, Rini kembali mengajukan PMN sebanyak Rp 40 triliun. Protes pun bermunculan dari DPR hingga akhirnya ditunda.
Pada Januari kemarin, PMN dicairkan. Kemudian Februari-Maret digantikan APBN-P. Saat itu, pendapatan negara belum meningkat namun penyelamatan dana rendah, alokasi dana ke BUMN juga rendah. (Mahbub Junaidi)
