Jakarta, Obsessionnews.com – Komisi III DPR RI akan mulai melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon hakim agung dan calon hakim adhoc tipikor Kamis (25/8/2016) siang. Poin penting yang akan ditekankan oleh Komisi III adalah menyangkut kredibilitas hakim.
Pasalnya, saat ini kredibilitas lembaga kehakiman seperti MA dan Tipikor sudah tercoreng nama baiknya karena banyak yang terjerat kasus korupsi.
Seperti Sekretaris MA Nurhadi yang dikaitkan dalam kasus korupsi panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
“Banyak publik yang mempertanyakan bagaimana sih lembaga tersebut, lembaga penegakan hukum sebagai benteng terakhir masyarakat mencari keadilan tapi justru di situlah banyak persoalan yang mencurigakan,” ujar anggota Komisi III Taufiqulhadi di DPR, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Agenda fit and proper test dimulai dengan memanggil Komisi Yudisial. Taufiq mengatakan, KY perlu diundang untuk dimintai keterangan sistem perekrutan Hakim Agung oleh panitia.
“Kami ingin tahu panitianya lebih dalam, prosedur yang dilakukan, hal-hal lain yang semuanya berguna dalam melakukan fit and proper test,” tuturnya.
Komisi Yudisial menyerahkan lima nama calon hakim agung dan dua nama calon hakim tindak pidana korupsi (Tipikor) kepada DPR, Kamis (30/6/2016).
Berikut lima nama calon hakim agung dan dua calon hakim ad hoc Tipikor yang diusulkan KY untuk dimintakan persetujuannya kepada DPR:
a. Calon Hakim Agung
1. Dr. Ibrahim, S.H., M.H., LL.M (Perdata)
2. H. Panji Widagdo, S.H., M.H. (Perdata)
3. Setyawan Hartono, S.H., M.H. (Perdata)
4. Kol.Chk.Hidayat Manao, S.H., M.H. (Militer)
5. Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H. (Agama)
b. Calon hakim ad hoc Tipikor di MA
1. Dermawan S. Djamian, S.H.,M.H., CN.
2. Dr. H.Marsidin Namawi, S.H., M.H.
(Albar)
