Jakarta, Obsessionnews – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus digoyang. Massa anti Ahok menginginkan mantan Bupati Belitung Timur itu dijadikan tersangka kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, reklamasi Teluk Jakarta, dan penyalahgunaan diskresi.
Rencananya sekitar 1.500 hingga 2.000 buruh yang tergabung dalam Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan berunjuk rasa di kantor Gubernur DKI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 1-2 Juni 2016.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, para buruh akan mendesak KPK menetapkan Ahok sebagai tersangka korupsi atas tiga kasus.
“Ahok harus ditetapkan sebagai tersangka korupsi dalam kasus reklamasi (Teluk Jakarta), RS Sumber Waras, dan penyalahgunaan diskresi,” kata Said Iqbal lewat pesan singkat, Senin (30/5).
Sebelumnya massa anti Ahok dari Forum Betawi Rempug (FBR), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), dan Laskar Luar Batang berunjuk rasa di depan Gedung KPK yang berakhir ricuh, Jumat (20/5).
Dalam unjuk rasa tersebut massa menuntut Ahok diberhentikan dari jabatannya . Selain itu massa menuntut KPK menangkap Ahok karena diduga terlibat dalam kasus korupsi RS Sumber Waras dan reklamasi Teluk Jakarta. Mereka menyerang polisi dengan melempar batu, kayu, dan botol bekas. Selain itu mereka juga melempari halte bus Transjakarta dan berbagai fasilitas umum, termasuk Gedung KPK.
Demonstrasi ini salah satu upaya untuk menjegal Ahok maju di Pilkada DKI 2017.
Setelah hengkang dari Gerindra pada tahun 2014 Ahok tidak menjadi kader partai politik (parpol) apa pun hingga kini. Dia memutuskan akan maju di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen. Ahok memilih Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi Hartono, sebagai wakilnya. Duet Ahok-Heru yang diusung Teman Ahok dideklarasikan pada Senin (7/3). Untuk itu Ahok-Heru membutuhkan dukungan sejuta KTP.
Belum genap tiga bulan dukungan KTP untuk Ahok-Heru telah mencapai angka yang fantastis, yakni mendekati angka sejuta. Hingga Senin (30/5) telah terkumpul sebanyak 913.747 KTP atau 91,38%. Teman Ahok harus bekerja keras lagi mencari 86.253 KTP atau 8,62% untuk mencapai target sejuta KTP. Ditargetkan sejuta KTP akan tercapai pada Juni mendatang.
Perolehan KTP tersebut melampaui persyaratan minimum dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menetapkan calon independen di Pilkada DKI 2017 didukung minimum 532.000 KTP. Meskipun demikian Teman Ahok tetap bekerja mengumpulkan sejuta KTP sesuai target awal. Alasannya apabila ada KTP yang diverifikasi KPUD DKI dan dianggap tak memenuhi syarat, masih ada stok.
Ahok-Heru juga mendapat dukungan tanpa syarat dari dua parpol, yakni Partai Nasdem dan Partai Hanura. Kedua parpol ini membantu Teman Ahok dalam percepatan pengumpulan sejuta KTP. (arh, @arif_rhakim)
Baca Juga:
DPR Sesalkan Demo Anti Ahok yang Ricuh
Ini Penilaian Golkar pada Kinerja Ahok
Golkar Ingin Kadernya Dampingi Ahok
Teman Ahok Larang Habiburokhman Terjun dari Monas
Golkar Ingin Kadernya Dampingi Ahok
Hasil Survei Golkar: Ahok Raih Peringkat Pertama
Wow! Ahok Disebut Pemimpin ‘Bajingan’
Batal Bunuh Diri, Politikus Gerindra Ini Kabur dari Monas