Jakarta, Obsessionnews – Setelah bergerak fluktuatif, Indeks harga saham gabungan berakhir di zona merah dengan turun 0,25% ke level 4.401,29 dari penutupan sehari sebelumnya 4.412,46. Pelemahan IHSG seiring dengan melemahnya bursa saham regional Asia Pasifik.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (2/9/2015), IHSG terkoreksi 11,16 poin dengan pergerakan saham tertinggi 4.417,37 dan terendah 4.350,48.
IHSG ditutup melemah pada sesi II perdagangan dan mengakhiri positifnya pasar saham pada sesi I. Sejak kemarin, IHSG terus tertekan dan menambah kian menebalnya penurunan IHSG sejak awal tahun sebesar 15,80%. (Baca juga: IHSG Dibuka ‘Loyo’ 44,64 Poin)
Tujuh dari Sembilan sektor yang ada di bursa saham Jakarta mengalami pelemahan dengan penurunan terdalam pada sektor pertambangan 1,15%. Sebaliknya, dua sektor menguat dengan dipimpin oleh sektor aneka industri 3,91%.
Sebanyak 169 saham dari 518 emiten mengalami pelemahan. Sisanya, sebanyak 105 saham menguat, dan 224 saham stagnan.
Pelemahan IHSG ditekan oleh turunnya harga saham BBCA (-2,39%), TLKM (-1,94%), UNVR (-1,09%), JKON (-9,89%), dan SCMA (-3,65%). Tapi, pelemahan itu ditahan oleh naikknya saham ASII (+4,82%), BBRI (+0,99%), PGAS (+3,58%), AMRT (+8,93%), dan BMRI (+0,86%).
Seiring dengan turunnya IHSG, Indeks Bisnis 27 juga berakhir di zona merah dengan penurunan 0,24% atau 0,87 poin ke level 367,11. Indeks ini bergerak pada level 361,62-369,58 dengan 19 saham melemah, lima saham menguat, serta tiga lainnya stagnan.
Pada saat yang sama, kurs rupiah kian lemah dan sempat hampir menyentuh level Rp14.150 per dolar AS. Pada perdagangan hari ini di pasar spot, kurs rupiah ditutup terdepresiasi 0,28% atau 39 poin ke level Rp14.137/US$. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada level terlemah Rp14.145/US$ dan terkuat Rp14.098/US$. (ant/rez)
