Sabtu, 27 April 24

Bupati: Pertanian dan Kemaritiman Subang Direspon Jokowi

Bupati: Pertanian dan Kemaritiman Subang Direspon Jokowi

Subang – Bupati Subang Ojang Sohandi menginstruksikan kepada jajaran pemerintahan Kabupaten Subang supaya merespon dengan baik perhatian pemerintah pusat ke Kabupaten Subang, Jawa Barat. Perhatian pemerintah pusat yang dimaksud Ojang adalah ditandai dengan kunjungan Presiden Jokowi pada 28 Desember 2014, dan kunjungan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel pada 5 Januari 2015 ke Subang.

Ojang mengatakan, kunjungan pemerintah pusat ke Subang hendaknya direspon secara baik dengan membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Berikan informasi yang benar mengenai kondisi yang dihadapi daerah. Terlebih pemerintah pusat saat ini tengah fokus pada sektor pertanian dan sektor kemaritiman yang berpotensi besar di Subang.

Ditemui Obsessionnews.com di ruang kerjanya, Senin (12/1/2015), Ojang mengatakan, ia telah memerintahkan para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar membangun komunikasi yang intens dengan pemerintah pusat.

Berkaitan kunjungan Jokowi ke Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi) Sukamandi, kata Ojang, hendaknya bisa memacu motivasi para petani yang digerakkan oleh aparatur pemerintah. Penyaluran bantuan alat pertanian dan upaya serius pemerintah pusat dalam membenahi sarana pertanian merupakan salah satu indikator keseriusan pemerintah pusat dalam mewujudkan swasembada pangan. Sementara Subang dan daerah-daerah lain di Jawa Barat memiliki tanggung jawab memproduksi padi sebesar 2 juta ton dari tambahan total kuota sebesar 11 juta ton.

Kepercayaan pemerintah pusat dalam pemenuhan kuota tersebut perlu dikawal dengan baik. Khususnya mengenai upaya memaksimalkan pengairan untuk pertanian. Misalnya pengairan persawahan di pantai utara Jawa (pantura) dari Jatiluhur yang harus melalui Indramayu dulu baru ke Subang. “Bagaimana jika dibuatkan saluran buangan supaya bisa mengairi 5 kecamatan di Pantura Subang,” jelas Ojang mengupamakan.

Selanjutnya untuk mengatasi pengendalian harga produksi pertanian, Kementerian Perdagangan mencanangkan Sistem Resi Gudang (SRG) yang dicanangkan di Kecamatan Binong, Kabupaten Subang. “Pemerintah pusat mempercayakan percontohannya dilakukan di Subang. Namun saya kemudian menyampaikan kepada pemerintah bahwa kita kekurangan gudang untuk menampung komoditas yang diresikan,” jelas Ojang.

SRG merupakan upaya untuk menjaga harga komoditas tetap menguntungkan antara kedua belah pihak. “Seringkali pemerintah dalam dilema. Ketika harga komoditas murah petani mengeluh. Sebaliknya ketika komoditas langka konsumen yang mengeluh. Maka dengan SRG kedua kondisi tadi bisa diatasi dengan baik,” ujarnya.

Menekan biaya produksi pertanian seoptimal mungkin, kemudian dilakukan pengendalian distribusi barang melalui SRG dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani dan keamanan ketersediaan barang di pasaran.

Peranan Media
Berbagai perhatian dan kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada Subang juga sangat didukung oleh peranan media massa dalam mempublikasikannya. Oleh karena itu, Bupati Ojang sangat berharap supaya media bisa memberikan informasi yang akurat dan baik sehingga kepercayaan pemerintah pusat tetap terjaga.

“Tolonglah, media memberitakan pembangunan di Kabupaten Subang dengan baik agar kepercayaan pemerintah pusat tetap baik. Kita juga beribadah di bidang itu,” pungkas Ojang. (Teddy Widara)

Related posts