Bung Karno Diangkat Jadi Pahlawan Nasional di Era SBY

Obsessionnews.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar acara Peringatan Puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (24/6/2023). GBK dibikin metal (merah total). Baca juga:Ratusan Ribu Kader PDIP Semarakkan Puncak Bulan Bung Karno di GBKBung Karno: “Jangan Pancasila Diakui oleh Sesuatu Partai” Proklamator dan Presiden pertama RI Ir Soekarno yang populer dengan nama Bung Karno adalah ayah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bung Karno adalah pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI). Menjadi Presiden pada tahun 1945 Bung Karno kemudian terjungkal dari kursi kekuasaannya pada 1966 sebagai buntut dari G-30-S/PKI. Ia kemudian digantikan oleh Soeharto. Di era Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto dilakukan penyederhanaan partai politik. Pada 10 Januari 1973 dilakukan fusi (penggabungan) beberapa partai, yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (Partai IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Sementara itu pada tahun yang sama Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) berfusi menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di masa Orde Baru PDI dan PPP bersaing dengan partai penguasa, Golkar, dalam pemilu. Pada Mei 1998 Soeharto lengser keprabon. Dimulailah era reformasi di bawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie yang sebelumnya menduduki kursi Wakil Presiden. Pada 15 Februari 1999 Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai kelanjutan dari PDI. Dan Megawati menjadi ketua umumnya hingga kini. PDIP bertekad menjaga jati dirinya sebagai partai penerus cita-cita perjuangan Bung Karno. Bung Karno dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901. Masyarakat Indonesia mengenang jasa-jasanya yang begitu besar dalam memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang. Bung Karno tokoh yang kharismatik yang mampu mempersatukan penduduk dari Sabang sampai Merauke. Bung Karno dikenal sebagai orator ulung. Di saat dia berpidato dengan berapi-api, rakyat menyimaknya dengan penuh antusias. Dia mengklaim dirinya sebagai Penyambung Lidah Rakyat. Bung Karno Diangkat Jadi Pahlawan Nasional Atas berbagai jasanya itu Bung Karno diangkat menjadi pahlawan nasional dalam masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bung Hatta yang pernah menjadi Wakil Presiden di era Bung Karno pun diangkat menjadi pahlawan nasional. Penganugerahan ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomon 83/TK/TAHUN 2012 tanggal 7 November 2012 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI pertama alm. Dr. (H.C.) Ir. Soekarno, dan Keputusan Presiden RI Nomor 84/TK/TAHUN 2012 tanggal 7 November kepada Wakil Presiden RI pertama alm. Dr. (H.C) Drs. Mohammad Hatta. Penghargaan kepada Bung Karno diterima Guntur Soekarnoputra, sementara untuk Mohammad Hatta diterima Meutia Hatta. Dalam sambutannya di Istana Negara, Jakarta, 7 November 2012, Presiden SBY menjelaskan alasan pemberian gelar pahlawan nasional kepada kedua bapak proklamator RI tersebut. "Keduanya merupakan putra-putra terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sejarah mencatat bahwa Bung Karno dan Bung Hatta telah mendharmabaktikan hidup beliau dalam perjuangan mewujudkan Indonesia merdeka," kata SBY "Kita patut mencontoh keduanya. Bung Karno adalah pemikir dan pejuang ulung dan mampu menggelorakan semangat rakyat untuk mewujudkan cita-citanya, membangun solidaritas negara-negara yang dalam penindasan untuk menjadi negara merdeka dan berdaulat. Bung Karno juga ada di depan untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Di sisi lain Bung Hatta adalah administrator ulung, ahli ekonomi dan diplomasi," terang SBY. Sebagai bentuk penghargaaan dan penghormatan negara atas jasa-jasanya yang luar biasa, pemerintah memutuskan untuk menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Bung Karno dan Bung Hatta. "Penghargaan ini menegaskan pengakuan, penghargaan, penghormatan, dan ucapan terima kasih atas perjuangan dan penghormatan beliau-beliau," tutur SBY. "Sungguh, beliau berdua, adalah pahlawan nasional dan tokoh besar bangsa Indonesia," SBY menegaskan dalam akhir sambutannya. Hadir dalam upacara penganugerahan tersebut antara lain Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ibu Herawati Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Sementara dari keluarga ahli waris pahlawan nasional tampak di antaranya Megawati Soekarnoputri, Guntur Soekarnoputra, Rahmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Meutia Hatta, dan Halida Hatta. (arh)