Jumat, 26 April 24

Buat Ricuh di Acara Harlah NU, Delapan Kader FPI Diamankan Polisi

Buat Ricuh di Acara Harlah NU, Delapan Kader FPI Diamankan Polisi
* Ilustrasi kericuhan oleh anggota FPI. (Foto: Tribunnews)

Medan, Obsessionnews.com – Peringatan hari lahir (harlah) ke-93 Nahdlatul Ulama (NU) dimeriahkan oleh para pengurus NU di daerah termasuk di Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara, Rabu (27/2/2019). Namun sayang acara yang seharusnya berlangsung tertib itu berakhir dengan kericuhan.

Delapan orang diduga anggota Front Pembela Islam ( FPI) melalukan provokator saat acara diisi dengan tablig akbar, tausiah kebangsaan, serta pelantikan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Mereka lalu diamankan.

 

Baca juga:

Tarik Dukungan dari PBB, FPI Tak Mau Main Dua Kaki

Yusril: Tak Banyak Pengaruh, Kader FPI Lebih Baik Keluar dari PBB

Ketum FPI: Kiai Ma’ruf Bijak, Kedepankan Fikih Dakwah

 

Kedelapan orang yang diamankan tersebut ialah Ketua DPC FPI Padanghilir SAS (45), Wali Laskar FPI MHHN (26), Panglima Jihad FPI AS (43), anggota FPI serta mantan Ketua DPC FPI Padanghilir S alias Gogon (46).

Selain itu, anggota DPC FPI Kecamatan Tebingtinggikota AD (29), Kadiv Aksi Front Mahasiswa Islam OQ (23), dan dua simpatisan FPI, yaitu MFS (53) dan MA (35).

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa ini. Dia mengatakan, kedelapan terduga itu diamankan Polres Tebingtinggi pada Rabu (27/2/2019) sekitar pukul 11.40.

“Semuanya saat ini sedang menjalani interogasi di Satreskrim Polres Tebingtinggi. Statusnya masih dalam pemeriksaan,” kata Tatan lewat pesan singkatnya.

Kejadian itu bermula saat penceramah Gus Muwafiq menyampaikan tausiah, S dan rekan-rekannya berusaha masuk ke lokasi acara sambil berteriak-teriak.

Petugas keamanan lalu berupaya mengingatkan dan meminta mereka tidak membuat keributan dan kegaduhan.

“S dan teman-temannya tidak terima dengan tabligh akbar tersebut. Katanya sesat. Satu temannya malah berteriak, ‘Bubar semua, bubar semua.’ Personel pengamanan berusaha menghalau dan kembali mengingatkan. Rombongan S semakin berteriak-teriak, ‘Bubarkan, bubarkan’. Mereka juga memaksa ibu-ibu yang ikut pengajian untuk berdemo tapi ditolak,” ungkap Tatan.

Para terduga terus berusaha membuat kekacauan dan provokasi serta berusaha membubarkan acara. Akhirnya, Polres Tebingtinggi mengamankan para terduga karena dianggap sengaja membuat keonaran dan kericuhan. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.