BRI Peroleh Penghargaan Berskala Internasional

BRI Peroleh Penghargaan Berskala Internasional
Jakarta, Obsessionnews.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memetik prestasi gemilang yang berskala internasional. Pada acara International Excellence in Retail Financial Services Award 2019  yang diselenggarakan oleh Asian Bankers di Dubai, Kamis (21/3/2019), BRI memperoleh dua penghargaan sekaligus sebagai Best Retail Bank & Best Digital Bank in Indonesia. Hebatnya lagi badan usaha milik negara (BUMN) ini merupakan satu-satunya bank dari Indonesia yang memperoleh penghargaan pada acara tersebut. Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Teknologi Informasi & Operasi Bank BRI Indra Utoyo.   Baca juga:BRI Penyalur KUR Terbesar di IndonesiaBRI Fokus Berdayakan Pelaku UMKMBerkolaborasi dengan Pihak Ketiga, BRI Luncurkan BRIAPI   “Prestasi ini akan terus memacu Bank BRI untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh nasabah,” demikian pernyataan resmi BRI seperti dikutip obsessionnews.com dari laman Facebook BRI. Bukukan Laba Bersih Rp32,4 Triliun Sepanjang 2018 BRI memiliki kinerja yang bagus sepanjang 2018, yakni membukukan laba bersih sebesar Rp32,4 triliun. Realisasi ini meningkat 11,6 persen dari posisi 2017 lalu yang sebesar Rp29 triliun. Direktur Utama BRI Suprajarto menjelaskan penopang utama pertumbuhan laba bersih perusahaan masih berasal dari penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ebesar Rp645,7 triliun. Porsi kredit pada segmen tersebut mencapai 76,5 persen dari total kredit. "Total kredit kami Rp843,6 triliun atau bisa dibilang naik 14 ,1 persen dari Desember 2017 sebesar Rp739,3 triliun," tutur Suprajarto, Rabu (30/1/2019). Ia mengatakan, realisasi ini sesuai dengan rencana manajemen yang fokus pada penyediaan akses permodalan untuk pelaku UMKM di dalam negeri. Terbuktikontribusi penyaluran kredit UMKM selalu tumbuh setiap tahunnya. "Proporsi kredit UMKM pada 2017 sebesar 75,6 persen," tambahnya. Suprajarto mengungkapkan kredit UMKM terdiri dari kredit pada sektor mikro Rp274,3 triliun, sektor konsumer Rp130,8 triliun, dan sektor ritel dan menengah sebesar Rp240,6 triliun. Sementara, sisa kredit disalurkan untuk korporasi sebesar Rp197,9 triliun. Tetapi, kenaikan kredit ini tak disertai dengan penurunan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Pada akhir Desember 2018 NPL gross perusahaan sebesar 2,2 persen atau stagnan dibandingkan akhir 2017 lalu. Lebih lanjut Suprajarto menjelaskan perusahaan tahun lalu berhasil meningkatkan efisiensi dalam mengoperasikan bisnis. Terbukti, beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada Desember 2018 sebesar 70 persen, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya 70,7 persen. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) Suprajarto menambahkan posisinya naik 12,2 persen menjadi Rp944,3 triliun. Sementara aset perusahaan juga tumbuh 15,2 persen menjadi Rp1.296 triliun. "Perusahaan berhasil mempertahankan kinerja positif di tengah kondisi ekonomi yang cukup menantang pada 2018," tegasnya. (arh)   Baca juga:Bank BRI Targetkan Bisa Kuasai Saham Bank BantenDigitalisasi Percepat Pertumbuhan Laba Bank BRITriwulan III 2017, Bank BRI Dapat Laba Bersih Rp 20, 5 Triliun