Jumat, 26 April 24

BPPTKG Prediksi Letusan Gunung Merapi Masih Terus Terjadi

BPPTKG Prediksi Letusan Gunung Merapi Masih Terus Terjadi
* Gunung Merapi meletus pada Selasa 3 Maret 2020 pukul 05.22 WIB.  (Foto: BPPTKG)

Jakarta, Obsessionnews.comGunung Merapi kembali meletus. 19 hari setelah letusan pada 13 Februari 2020 terjadi lagi letusan dengan tinggi kolom 6 km pada Selasa 3 Maret 2020 pukul 05.22 WIB. Letusan terekam di seismograf dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik. Awan panas teramati sejauh lebih kurang 2 km di sektor selatan-tenggara. VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) diterbitkan dengan kode warna merah.

 

Baca juga:

Mantul! Selesai Dibangun, Sabo Dam Kurangi Risiko Banjir Lahar Gunung Merapi

Status Gunung Merapi Waspada

Gunung Merapi Meletus Jadi ‘Trending Topic’ di Medsos

 

Angin saat kejadian letusan mengarah ke utara-timur. Hujan abu dilaporkan terjadi dalam radius 10 km dari puncak, terutama pada sektor utara seperti di wilayah kecamatan Musuk dan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Hujan abu bercampur pasir dilaporkan terjadi di wilayah Desa Mriyan, Boyolali, yang berjarak sekitar 3 km dari puncak Gunung  Merapi.

Siaran pers Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Selasa (3/3), menyebutkan seperti pada letusan-letusan sebelumnya letusan ini tidak didahului prekursor yang jelas. Seismisitas pada tanggal 2 Maret 2020 terdiri dari gempa VTA 1 kali, MP 8 kali, LF 2 kali, dan DG 1 kali. Demikian juga deformasi juga tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Data observasi ini menunjukkan bahwa menjelang letusan tidak terbentuk tekanan yang cukup kuat, karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik.

Rangkaian letusan sejak November 2019 hingga Selasa 3 Maret 2020 serta aktivitas kegempaan VTA menjadi indikasi saat ini Gunung Merapi berada pada fase intrusi magma menuju permukaan yang merupakan fase ke 7 dari kronologi aktivitas erupsi Gunung Merapi 2018 – 2020.

Hanik memprediksi letusan Gunung Merapi masih akan terus terjadi.

“Kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi sebagai indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih berlangsung,” kata Hanik.

Ancaman bahaya letusan ini berupa awan panas  yang bersumber dari bongkaran material kubah lava, dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan lebih kurang  3 km, berdasarkan volume kubah yang sebesar 396.000 m3 berdasarkan data drone 19 November 2019.

Masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi. Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

Berita meletusnya Gunung Merapi tersebut menjadi trending topic di mesin pencari Google. Pantauan obsessionnews.com di Google Trends wilayah Indonesia pada Rabu (4/3) pagi, kata kunci Gunung Merapi ditelusuri lebih dari 200.000 kali. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.