Jakarta, Obsessionnews.com — Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) tengah melakukan identifikasi terhadap pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan dengan negara-negara tetangga untuk dibuatkan sertifikat.
Tahap pertama Kementerian ATR/BPN akan sertifikasi 4 (empat) pulau kecil terluar sebagai pilot project, yakni di wilayah Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Raja Ampat (Papua Barat), Rote (NTT, dan Pulau Batu Berhenti (Kepri).
“Kami 2021 sudah merencanakan untuk melakukan sertifikasi pulau-pulau kecil dan khususnya untuk pilot project pertama kami fokus kepada pulau-pulau kecil terluar,” kata Direktur Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu pada Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Asnawati di sela-sela peresmian PPTR Expo Menjawab Publik di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Asnawati menjelaskan mengapa pihaknya melakukan sertifikasi pulau-pulau kecil terluar. Dengan sertifikasi jadi bukti outentik bahwa pulau tersebut masuk wilayah teritorial Indonesia, sehingga tak mudah diklaim orang, atau bahkan diperjual belikan.
“Kedua kami ingin menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa inilah bukti hadirnya negara di wilayah perbatasan,” ujar Asnawati.
Pulau-pulau kecil terluar yang masuk dalam daftar sertifikasi tersebut menurut Asnawati berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga, di antaranya Malaysia, Singapura dan Vietnam.
“Kami tidak menampik adanya isu penjualan pulau ke orang asing, tapi yang saya tahu itu hanya sebatas isu. Akan tetapi kami akan mengambil langkah bijak bagaimana mengantisipasi isu itu jangan sampai menjadi kenyataan,” pungkasnya.
Ada sebanyak 111 pulau kecil terluar yang dimiliki Indonesia. Tetapi kata Asnawati baru sebagian kecil yang akan disertifikasi. Sisanya menunggu hasil identifikasi yang dilakukan jajarannya.
“Oleh karena itu, kita akan melakukan identifikasi dulu, kita akan melihat potretnya seperti apa,” ujar dia. (Has)
