
Jakarta, Obsessionnews.com – Kejahatan narkoba dan terorisme merupakan bahaya laten yang dapat merusak bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama bagi generasi muda. Karena itulah langkah pencegahan penyalahgunaan narkoba dan terorisme menjadi upaya strategis dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
Baca juga:
Selain Pencurian Ikan, Penyelundupan Narkoba di Lautan Juga Harus Ditangkal
Pekerja dan Direksi Jambi Batanghari Plantation Tolak Segala Jenis Penyalahgunaan Narkoba
Cegah Narkoba, BNN Ajak Masyarakat Manfaatkan Media
Sebagai upaya untuk meminimalisir kejahatan narkoba dan terorisme, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sepakat untuk berkolaborasi dan berkomitmen melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN). Kerja sama tersebut dihadiri oleh Kepala BNPT Suhardi Alius dan Kepala BNN Heru Winarko di Aula BNPT, Gedung Kementerian BUMN Lantai 16, Jln. Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019).
Siaran pers BNN yang diterima obsessionnews.com, Selasa (22/10), menyebutkan ruang lingkup kolaborasi kerja sama ini meliputi pertukaran data dan atau informasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penyebarluasan informasi. Selain itu peningkatan peran serta dalam P4GN dan penanggulangan tindak pidana terorisme, deteksi dini atas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika, serta pemanfaatan sarana dan prasarana.
Suhardi Alius mengatakan, dengan adanya kerja sama ini pihaknya berharap ke depannya dapat tercipta sumber daya manusia yang sehat, berpikiran baik dan tidak terkontaminasi dengan radikalisme, intoleransi dan narkoba.
“Oleh sebab itu, bersama-sama dengan BNN, kita merancang suatu pola bagaimana penanganan, mereduksi kalau bisa menghilangkan ancaman-ancaman dari bahaya narkoba. Harapan kita makin banyak masyarakat yang sadar akan bahaya narkoba, intoleransi dan radikalisme,” tandasnya.
Sementara itu Heru Winarko mengatakan berharap agar dengan sinergitas yang terjalin ini dapat mewujudkan bonus demografi sesuai harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu SDM yang unggul untuk menuju empat atau lima besar ekonomi dunia.
“Hal ini akan terwujud jika kita mampu menjaga bonus demografi dari bahaya narkoba, radikalisme dan intolerasi,” tegas Heru. (arh)