Minggu, 28 April 24

Bawa Aspirasi Program BPBL di Malang, Ridwan Hisjam: Listrik Sudah Jadi Kebutuhan Pokok

Bawa Aspirasi Program BPBL di Malang, Ridwan Hisjam: Listrik Sudah Jadi Kebutuhan Pokok
* Anggota Komisi VII Ridwan Hisjam saat meresmikan Program BPBL di Malang.

Obsessionnews.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan DPR RI dalam hal ini Komisi VII dan PLN mulai melaksanakan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) secara nasional.

Program BPBL merupakan wujud hadirnya negara di tengah masyarakat tidak mampu yang membutuhkan bantuan penerangan listrik. Di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim), ada 453 rumah yang mendapat bantuan tersebut.

Secara simbolis program bantuan tersebut diresmikan pada Minggu (15/10/2023) di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Di Kedungkandang sendiri ada sebanyak 405 rumah yang menerima manfaat.

Peresmian  dilakukan oleh anggota Komisi VII DPR-RI Ridwan Hisjam, Sekretaris Dirjen Ketenagakerjaan Kementerian ESDM, PLN dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

“Target ke depan semua harus dialiri listrik. Seluruh Indonesia, kami dari DPR Komisi VII, meminta kepada negara harus bisa. Karena itu konsepnya negara kesatuan. Jadi antara Jawa dan Sulawesi misalnya, itu harus sama,” jelas Ridwan, Minggu (15/10/2023).

Dia mengatakan, program BPBL merupakan program pemerintah yang ditujukan kepada masyarakat. Menurutnya, ini harus terlaksana dengan baik karena listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

“Listrik sudah menjadi kebutuhan masyarakat, maka saya sebagai wakil dari masyarakat akan meneken anggaran apabila di dalam anggaran tersebut ada program untuk masyarakat,” ujarnya.

Ridwan juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan PLN sebagai pelaksana program BPBL ini. Ia berharap dengan program ini dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

“Kita bersyukur bahwa saya menjadi wakil masyarakat, saya akan terus menerus berpikir bagaimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan mudah dan terjangkau secara harga,” ungkapnya.

Diketahui program BPBP ini sudah dilakukan di Kota Malang sejak tahun 2022 lalu. Di mana totalnya sudah ada sebanyak 2.176 rumah tangga di Kota Malang yang menjadi penerima manfaat dalam program BPBL ini.

Sementara tahun 2023 ini ada sebanyak 453 rumah tangga yang menerima program BPBL. Rinciannya sebanyak 7 rumah di Kecamatan Blimbing, 17 rumah di Kecamatan Klojen, 4 rumah di Kecamatan Lowokwaru, 20 rumah di Kecamatan Sukun dan 405 rumah di Kecamatan Kedungkandang.

“Jadi bukan kenapa di Kedungkandang, tapi kan Kota Malang ada sebanyak 453 rumah. Nah itu kan harus dimulai di pinggiran kota. Tidak mungkin kalau di tengah kota malah ada yang belum dialiri listrik,” jelas Ridwan.

Sementara itu, selain di Jatim, program tersebut juga diarahkan untuk seluruh provinsi di Indonesia. Total pada tahun 2023 ini, Pemerintah mengalokasikan program BPBL untuk sebanyak 125.000 rumah.

Sedangkan di Jatim  sendiri tercatat ada sebanyak 19.500 rumah yang menjadi sasaran. Dan sampai saat ini sudah terealisasi sekitar 18.000 rumah. Rencananya sebanyak 19.500 rumah itu ditarget bisa terpenuhi pada 27 Oktober 2023 mendatang.

Sementara itu salah satu keluarga penerima manfaat program BPBL, Joko Prasetyo, mengaku berterima kasih atas bantuan tersebut. Sebab sebelum mendapatkan bantuan, ia mendapatkan aliran listrik masih menumpang pada instalasi listrik milik orang tuanya.

“Ya sejak tahun 2018 itu. Mau masang sendiri, anggarannya belum memungkinkan. Karena biayanya yang ditawarkan sekitar Rp 2 juta,” ujarnya. (Al)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.