Jumat, 26 April 24

Basofi Sudirman di Mata Mendagri

Jakarta, Obsessionnews.com – Mantan Gubernur Jawa Timur periode 1993-1998 Mochammad Basofi Sudirman meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2017) siang.

Untuk itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta agar masyarakat memberikan doa kepada almarhum. Tidak lupa dia juga mengenang sosok Basofi yang memiliki jiwa Pancasilais dan nasionalis serta religius

“Doakan semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai amal baktinya. Selamat jalan Pak Basofi, sosok yang Sapta Marga, yang Pancasilais, yang Nasionalis, dan religius,” ujar Tjahjo dalam pesan singkatnya, Senin (7/8/2017).

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

Tjahjo mengaku Indonesia kehilangan sosok yang lengkap dari diri Basofi. Sebab, Basofi merupakan figur yang moncer kariernya di dunia militer, pemerintahan, dan politik.

“Saya dekat dengan beliau saat saya Sekjen dan Ketua Umum KNPI dan beliau bertugas di Jakarta. Saya sering berkomunikasi dan diskusi (dengan Basofi),” kata Tjahjo.

Dari kedekatan itu, Tjahjo menilai Basofi merupakan sosok yang penuh kehangatan. Basofi juga dinilai orang yang dekat dengan kaum pemuda tanpa membeda-bedakan latar belakang.

“Beliau sosok yang hangat, dekat dengan anak muda, khususnya tidak membeda-bedakan siapa dia, dari partai mana atau ormas mana, semua diterima dengan hangat sampai beliau bertugas di Jatim,” ungkap Tjahjo.

Mantan Gubernur Jawa Timur (Jatim)  itu wafat dalam usia 77 tahun. Purnawirawan Mayor Jenderal TNI itu dikenal punya karier cemerlang di dunia militer sebelum terjun ke politik dan pemerintahan. Waktu menjabat sebagai Gubernur Jatim, Basofi juga dikenal sebagai penyanyi  dangdut. Lagu yang membuatnya pouler adalah Tidak Semua Laki-Laki  itu pensiun dari dunia militer pada usia 47 tahun dengan pangkat Mayor Jenderal TNI.

Pria kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, 20 Desember 1940 tersebut kemudian beralih terjun ke dunia politik dan masuk Partai Golkar yang kala itu kental terkenal sebagai partai pemerintah era Orde Baru. Ia sempat dipercaya menjabat Ketua DPD Golkar DKI Jakarta.

Pada tahun 1987 dia diangkat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta bidang Pemerintahan dan menjabat sampai 1993. Selanjutnya ia menjadi Gubernur Jatim periode 1993-1998. (Iqbal)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.