Jumat, 26 April 24

Bangun Pontianak Hijau dan Kreatif

Bangun Pontianak Hijau dan Kreatif

Pontianak, ObsessionnewsPermasalahan sampah dan tata kelola pembangunan yang baik menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Keberadaan komunitas peduli lingkungan sangat diharapkan dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mengampanyekan hidup sehat dengan tidak membuang sampah secara sembarangan.

Warga membersihkan sampah di Sungai Kapuas
Warga membersihkan sampah di Sungai Kapuas

Kota yang besar ditopang dengan keberadan ruang terbuka hijau (RTH) yang baik dengan membangun dan memperbanyak RTH. Banyak kota besar di Indonesia maju secara pembangunannya, tetapi tidak melihat sisi penghijauan kota. Hal ini keliru. Seharusnya kota besar yang maju harus memperbanyak RTH agar warganya betah dan memancing wisatawan untuk berkunjung ke kota tersebut.

Wakil Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono aktif mengampanyekan penghijauan
Wakil Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono aktif mengampanyekan penghijauan

10885311_10203256383513906_3620594238095744835_n

“Penghijauan di Pontianak terus kita galakkan. Selain itu kami terus melakukan pengawasan uji emisi kendaraan dan melakukan batasan terhadap ruang-ruang tempat merokok sesuai dengan Perdaturan Daerah (perda) Kota pontianak Nomor 10 tahun 2010 tentang larangan merokok di tempat fasilitas umum,” kata Wakil Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di aula rumah dinasnya dalam acara Ngopi Kreatif (Ngomongin Pontianak Jadi Kota Kreatif), Kamis (12/3).

Ngopi Kreatif (Ngomongin Pontianak Jadi Kota Kreatif) di aula rumah dinas Walikota Pontianak, Kamis (12/3).
Ngopi Kreatif (Ngomongin Pontianak Jadi Kota Kreatif) di aula rumah dinas Walikota Pontianak, Kamis (12/3).

Kementerian  Lingkungan Hidup tahun 2014 melakukan evaluasi kualitas udara perkotaan. Pontianak salah satu kota yang dievaluasi. Hasilnya, Pontianak mendapat peringkat kedua sebagai Kota Bebas Emisi bersama Kota Tangerang Selatan yang mendapat peringkat pertama, Balikpapan duduk di peringkat ketiga, Malang meraih peringkat keempat, dan Padang menduduki peringkat kelima.

Keberadaan komunitas sangat diharapkan untuk turut serta aktif dalam aksi penghijauan Pontianak. Salah satu di antaranya Komunitas Gerakan Senyum Khatulistiwa (GSK) Kalbar merupakan komunitas yang peduli pada isu-isu lingkungan. Komunitas yang digagas oleh Beny Tanheri, mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak, bersama rekan-rekannya pada tahun 2014 membantu kinerja Pemkot Pontianak. Setiap Minggu GSK melakukan aksi bersih-bersih Sungai Kapuas dan parit-parit yang tersebar di Pontianak.

Beny Tanheri, Ketua Komunitas Gerakan Senyum Khatulistiwa (GSK) Kalbar
Beny Tanheri, Ketua Komunitas Gerakan Senyum Khatulistiwa (GSK) Kalbar

“Saat ini GSK merupakan komunitas yang aktif melakukan bersih-bersih parit yang menghubungkan ke Sungai Kapuas. Setiap Minggu kita turun turun ke lapangan dan memetakan tempat-tempat yang banyak sampahnya,” kata Beny Tanhery kepada obsessionnews.com, Jumat (13/3).

Ia bersama rekan-rekannya berupaya menjadikan Pontianak sebagai kota perdagangan dan jasa yang tumbuh bersamaan dengan kota Hiau. “Yang dimaksud kota hijau bukan hanya kita menanam pohon sebanyak-banyaknya, tetapi kita juga memelihara kebersihan lingkungan sekitarnya, salah satunya melakukan aksi pembersihan parit dan bantaran Sungai Kapuas,” jelasnya.

Beny mengungkapkan, aksi GSK mendapat dukungan dari masyarakat. “Setiap kita melakukan aksi, kita berkoordinasi dengan pihak RT/RW di kelurahan setempat, dan mereka sangat membantu dan mendukung aksi pembersihan tersebut,” ucapnya.

Komunitas Gerakan Senyum Khatulistiwa (GSK) Kalbar peduli pada pelestarian lingkungan
Komunitas Gerakan Senyum Khatulistiwa (GSK) Kalbar peduli pada pelestarian lingkungan

Dukungan juga datang dari Pemkot Pontianak yang menyediakan truk pengangkut sampah. Setiap minggu sampah yang diangkut mencapai 5-7 truk. Ia berharap, kebersihan lingkungan harus menjadi tradisi hidup masyarakat. Oleh karena itu dia mengajak masyarakat turut serta menjadi bagian penting dari hadirnya GSK.

GSK saat ini telah mengumpulkan sebanyak 200 relawan dari berbagai lintas komunitas, untuk mengelar aksi akbar hijau kota dalam rangka Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret 2015. (Ahmad Saufi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.