Sabtu, 27 April 24

Bangun Ekonomi, Jokowi Akan Lakukan Revolusi Mental

Bangun Ekonomi, Jokowi Akan Lakukan Revolusi Mental

Jakarta – Calon presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan mewujudkan ekonomi berdikari apabila dirinya bersama Jusuf Kalla (JK) terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019. Jokowi menegaskan, ekonomi berdikari adalah ekonomi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

“Ekonomi harus sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Inilah ekonomi berdikari,” papar Jokowi dalam debat kedua capres bertema “Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu malam (15/6/2014).

Untuk mewujudkan ekonomi berdikari, menurut Jokowi, pembangunan ekonomi ke depan mesti dilakukan dalam beberapa kerangka. “Pertama, dilakukan pembangunan manusianya dulu lewat pendidikan. Lewat apa? Revolusi mental harus dilakukan,” tandas Capres yang diusung PDI Perjuangan bersama Partai NasDem, PKB, Hanura dan PKPI ini.

Menurutnya, pembangunan manusia akan meningkatkan produktivitas. Jika produktivitas sudah meningkat maka dengan sendirinya akan memunculkan daya saing. Oleh karena itu, pembangunan manusia akan dilakukan dirinya bersama JK dengan menjamin kesehatan dan pendidikan. “Ada kartu Indonesa Sehat. Ada Kartu Indonesia pintar,” pamer Jokowi yang memegang dua kartu tersebut di podium.

Ia pun menegaskan, pertumbuhan ekonomi harus diikuti pemerataan. Menurut dia, percuma saja pertumbuhan ekonomi tak diikuti pemerataan. Karena itu, apabila dirinya bersama Jusuf Kalla (JK) terpilih menjadi presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2014, akan akan memperhatikan pemerataan. “Pemerataan jadi perhatian kami berdua,” tandasnya.

Jokowi berjanji, dirinya bersama JK akan mengembangkan dan membangun koperasi, UKM, pasar tradisionel, membangun maritim dan bidang lain serta industrinya. “Pembangunan dimulai dari daerah, desa dan infrastruktur. Inilah yang kami maksud jalan kebaikan yang akan membuat rakyat sejahtera, dan ekonomi kita kokoh,” terangnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan berkomitmen untuk memberikan program khusus bagi rakyat dengan tingkat ekonomi kekurangan. “Sistemnya dulu yang dibangun, itulah kenapa pas jadi walikota dan gubernur saya selalu konsen di pendidikan dan kesehatan,” tutur Politisi PDIP ini.

Yakni, menurutnya, sistem itu bisa dibangun antara lain dengan meluncurkan kartu Indonesia pintar dan Indonesia sehat. Jokowi mengklaim telah berhasil melaksanakan kedua program tersebut di Jakarta oleh dirinya sebagai Gubernur.

“Jadi bukan anggaran saja, kartu Indonesia sehat ini penting supaya mereka bisa ke klinik, ke rumah sakit. Saya kira sistem-sistem ini bukan menganggarkan, sistemnya dibangun. Ini yang akan memberikan jaminan bahwa anggaran itu sampai ke masyarakat,” bebernya.

Bidang selanjutnya adalah ketenagakerjaan. Menurut Jokowi, Investasi sangat penting, karena itulah investasi kedepan harus di dorong mengalir ke daerah, terutama provinsi yang memiliki angka kemiskinan yang besar. “Jangan sampai investasi itu hanya Jawa dan Sumatera. Dengan cara itu yang di daerah nggak ke kota,” paparnya.

Soal upah, Jokowi mengklaim dirinya sangat paham dan membela nasib buruh. Terbukti pengalamannya menaikkan UMR di Jakarta. “Ini sudah saya buktikan. Saya gubernur pertama di Jakarta yang berani naikkan upah 44 persen dan saya diprotes pengusaha karena hal itu,” pamernya dnegan bangga. (Ars)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.