Alumni Pesantren Harus Serba Bisa

Alumni Pesantren Harus Serba Bisa
Jakarta, Obsessionnews.com - Kementerian Agama (Kemenag) ingin terus mengembangkan pemuda Islam. Hal itu disampaikan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi saat menerima Pengurus Yayasan Syis. Badruzzaman dan Pondok Pesantren Zawiyah Garut di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (7/12/2020).   Baca juga:Wamenag Tegaskan Bantuan Pesantren Tanpa PotonganKemenag Pastikan Rp890 Miliar Kenaikan Dana BOS Madrasah dan Pesantren Segera Cair   Dari Yayasan Syis. Badruszzaman hadir KH Ikyan Badruzzaman, H. Fahim Fauzi, Ali Muhammad Iqbal, dan Agus Rohmat. Sementara Menag didampingi Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Waryono, Staf Khusus Jul Efendi, dan Sesmen Thobib Al Ahsyar. Dikutip obsessionnews.com dari situs Kemenag, Senin, dalam kesempatan itu Fachrul mengungkapkan, Kemenag sudah sejak lama mengembangkan sejumlah program dalam rangka mengembangkan potensi pemuda Islam, utamanya santri pondok pesantren. Dia lalu mencontohkan salah satu program di Direktorat PD Pontren, yaitu Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Halaman selanjutnya “Alumni pesantren dikulihkan S1, semua beasiswa, sudah bekerja sama dengan 27 perguruan tinggi di Indonesia, seperti UIN Syarif Hidayatullah. Ada Fakultas Kedokteran dan juga ada di Universitas Gadjah Mada, dan kampus-kampus lainnya,” katanya. Ia menambahkan, alumni pesantren harus serba bisa. Selain bisa penguasaan ilmu agama, juga ilmu umum. Untuk para pemuda yang berprofesi sebagai dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) juga bisa menempuh melalui jalur 5000 doktor. “Banyak peluang, dan ini harus dimanfaatkan,” tutur Fachrul. Ia menerangkan, keberpihakan dan perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia sangat besar. “Ini harus dimanfaatkan. Perbanyak konsultasi ke pusat, Kanwil dan Kankemenag untuk menggali informasi beasiswa pendidikan,” pesannya. Sebelumnya KH Ikyan Badruzzaman menyampaikan terima kasih atas perhatian Menag Fachrul Razi kepada dunia pesantren. Dia berharap Menag bisa berkunjung ke Pondok Pesantren, Zawiyah di Garut. “Terima kasih atas waktunya Pak Menteri. Selain mengasuh Yayasan dan Pondok Pesantren, kita juga sudah membentuk organisasi Pemuda Bir Walidaini, mengurus generasi tarekat,” jelasnya. (arh)