Semarang, Obsessionnews – Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku lega, menyusul konflik berkepanjangan yang melanda internal partai menunjukkan tanda-tanda berakhir. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Mahkamah Agung memenangkan kubu Golkar versi kepemimpinan Aburizal Bakrie (ARB).
Kini, Golkar tengah menunggu sikap Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly untuk mendamaikan kedua belah kubu yang bertikai. “Tapi kita ingin ada rekonsiliasi di dua kubu karena semangat kami untuk menuju ke arah itu memang tinggi,” kata mantan Menteri Pemuda dan Perumahan Rakyat di era Orba tersebut.
Akbar menyatakan, sejak awal kisruh muncul di permukaan, dia telah berkali-kali mengusulkan Munas Luar Biasa (Munaslub) untuk mendamaikan Agung Laksono dan ARB. Munaslub wajib diselenggarakan secepatnya agar kader Golkar tidak terancam dalam mengikuti agenda politik strategis kedepan.
“Dan kenyataannya, Golkar tidak mudah ikut Pilkada serentak sebab tidak ada kesepakatan di antara kedua kubu. Percuma, kita tidak smooth. Dengan kondisi seperti ini paling-paling hanya jadi partai pendukung,” terangnya usai menghadiri diskusi tentang Lefran Pane di Universitas Muhammadiyah Semarang, Senin (16/11/2015).
Melalu, Munaslub diharapkan dapat me dorong kedua kubu berdamai. Dia pun menegaskan, penyelenggaraan Munaslub wajib dilakukan kepengurusan ARB sebagaimana putusan MA.
“Kami usulkan Munaslub dari kelompok Bali. Pesertanya bisa dari dua per tiga anggota DPD I. Itu gagasan yang sudah sering disampaikan. Mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik,” tutur Akbar.
Terkait wacana ketua baru, Akbar menyebut para tokoh senior Golkar masih membuka pintu kemungkinan usulan ketua baru sesuai dengan situasi yang ada.
“Tentu kita patuhi aturan-aturan yang berlaku termasuk mendorong ketua baru hasilnya seperti apa, kita lihat situasi yang nanti berkembang di sana,” tandasnya. (Yusuf IH)
