Jakarta, Obsessionnews – Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan (Jaksel) dr. Beno Herman berjanji bakal menindak tegas rumah sakit atau klinik yang tak memberi standar pelayanan optimal kepada para pasien cuci darah. Sebab semua kebutuhan hemodialisa sudah dicover.
Beno bilang, pelayanan standar tersebut meliputi pemberian hormon erytopoitien dan transfusi darah secara gratis.
Selanjutnya, Beno mengatakan kalau BPJS Kesehatan merupakan amanah negara demi kesejahteraan seluruh rakyat.
“Sekali lagi, tidak ada toleransi terhadap penyelewengan apapun, karena ini adalah uang rakyat,” ancam Beno saat menerima audiensi dengan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) di Jakarta, Jumat (21/08)
Ketua KPCDI Tony Samosir, mengatakan kalau kebijakan yang dituangkan dalam Surat Edaran BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan bernomor 4422/IV-02/0415, merupakan pukulan telak bagi pihaknya.
Tony juga bilang, standarisasi pelayanan hemodialisa serta obat-obatan dan penunjang lainnya tidak dicover BPJS.
Menanggapi keluhan Tony, Beno menyatakan bahwa tidak benar surat edaran tersebut membatasi pasien melakukan tindakan hemodialisa seminggu tiga kali. Dia bilang, itu bertujuan menekan klinik agar melakukan perubahan perbaikan pelayanan dengan menyediakan dokter spesialis serta pasien kudu diperiksa di laboratorium secara berkelanjutan.
Contohnya, kata Beno, Klinik Jakarta Kidney Center (JKC) yang sudah melakukan pelanggaran dan mendapat teguran tertulis dari BPJS Kesehatan. Selanjutnya, JKC dihimbau melakukan perbaikan layanan terhadap pasien. (Mahbub Junaidi)
