Selasa, 30 April 24

Waspadai Mers, Jamaah Haji Harus Jaga Kebersihan

Waspadai Mers, Jamaah Haji Harus Jaga Kebersihan

Bandung, Obsessionnews – Untuk mewaspadai penularan virus Mers-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus) jamaah haji sesaat sampai di Indonesia harus tetap menjaga kebersihan.

Demikian ditegaskan Direktur Surveilans, Imuninasi, Karantina dan kesehatan Matra dr. Wiendra Woworuntu pada acara Table Top Exercise kesiapsiagaan kasus Mers-CoV pada jamaah haji yang datang ke tanah air di hotel Grand Pasundan Bandung, Senin (28/9).

Menurut Wiendra virus tersebut dapat menular melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau bersin. “Virus ini juga dapat menular secara tidak langsung melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus,” ujar Wiendra.

Menurut Wiendra, sampai saat ini belum ada vaksin yang tersedia, begitupun pengobatan yang bersifat spesifik, sehingga pengobatan yang dilakukan tergantung dari kondisi pasien.

Dalam acara yang dihadiri unsur kewilayahan, seperti Walikota Bandung, Kodimtabes 0618 BS/Bandung, Kapolrestabes Bandung, Kadinkes Jabar serta para Kadinkes Kota dan Kabupaten se-jabar itu, Wiendra memeparkan virus tersebut pertamakali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi. Mers-CoV merupakan virus baru dari kelompok corona virus (novel corona virus), namun berbeda dengan virus Sars pada tahun 2003 lalu.

table top

Menurut Wiendra gejala pasien yang terkena Mers-CoV akan mengalami demam, batuk dan sesak nafas bersifat akut dan biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid/penyerta.

“Masa inkubasi penyakit ini 2-14 hari, sehingga pemerintah terus mensosialisasikan upaya pencegahan penularan diantaranya dengan prilaku hidup sehat dengan mencuci tangan menggunakan sabun atau antiseptik, menghindari kontak erat dengan penderita/hewan penular, menggunakan masker dan mengkonsumsi makanan minuman dengan yang dimasak secara sempurna,” ucap Wiendra.

Ia menjelaskan, menurut data WHO jumlah kasus November 2012- 25 September 2015 mencapai 1570 kasus, 555 meninggal dan 26 negara terjangkit, sementara WNI sampai saat ini tidak ada yang terjangkit, namun melalui kegiatan tersebut diharapkan advokasi dan sosialisasi lintas sektor di pintu masuk indonesia dan pelayanan kesehatan dasar perlu dilakukan. (Dudy Supriyadi)

Pasien Mers (di Korsel)
Pasien Mers (di Korsel)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.