Jumat, 26 April 24

Warga Muslim New York Protes dengan Shalat Berjamaah

Warga Muslim New York Protes dengan Shalat Berjamaah
* Muslim AS di Bandara John F. Kennedy. (ParsToday)

New York – Warga Muslim New York menggelar shalat berjamaan bersama di depan terminal empat bandara John F. Kennedy, menentang perintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

IRNA melaporkan, Aliansi Imigrasi dan Dewan Kepemimpin Islam New York, menyebut pelaksanaan acara tersebut untuk menunjukkan solidaritas dengan Muslim dan imigran yang terkena dampak perintah Trump melarang masuknya warga dari tujuh negara Muslim ke wilayah Amerika Serikat.

“Langkah ini mengawali aksi demo serupa di seluruh Amerika Serikat,” kata Muzna Ansari, Direktur Politik Muslim Amerika dalam aliansi tersebut seperti dilansir ParsToday, Sabtu (4/2/2017).

 

Para aparat Terminal empat John F. Kennedy menangkap puluhan orang setelah pelaksanaan perintah Trump. Bandara internasional itu menyaksikan demonstrasi besar-besaran sejak Sabtu lalu.

Puluhan orang di wilayah Astoria di barat laut wilayah Queens di New York, menggelar shalat jumat berjamaah dan memprotes instruksi Trump.

Para hakim federal di Brooklyn, Boston dan California berpendapat bahwa pemerintah Trump tidak bisa melarang masuknya warga yang memiliki status dua kewarganegaraan dan orang-orang yang memiliki green card. Sementara itu para demonstran Amerika Serikat menilai perintah Trump itu sama seperti era fasis.

Mahasiswa Protes Trump
Mahasiswa Indonesia dan Filipina menggelar demonstrasi memprotes kebijakan keimigrasian Donald Trump, Presiden Amerika Serikat di depan Kedutaan Besar negara itu di Jakarta dan Manila.

Associated Press (4/2) melaporkan, puluhan mahasiswa dan aktivis sosial dari beberapa organisasi pembela hak asasi manusia, Sabtu (4/2) menuntut pemerintah Indonesia dan masyarakat internasional agar Presiden Amerika mencabut perintah eksekutif pelarangan masuk warga tujuh negara Muslim ke Amerika.

Warga Malaysia, selepas menunaikan shalat Jumat (3/2) menggelar aksi di depan Kedubes Amerika di Kuala Lumpur dan meneriakkan “mampus pemerintahan baru Amerika” sebagai protes atas kebijakan-kebijakan Donald Trump.

Aksi serupa dilakukan di depan Kedubes Amerika di Manila, Filipina untuk memprotes kebijakan-kebijakan pemerintahan baru Amerika.

Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang warga tujuh negara Muslim dunia masuk ke Amerika untuk jangka waktu 90 hari.

Langkah Presiden Amerika itu memicu reaksi negatif dari masyarakat internasional dan demonstrasi luas digelar di sejumlah negara termasuk Eropa. (*/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.