Jumat, 26 April 24

Ini yang Ingin Disampaikan SBY Bila Ketemu Jokowi

Ini yang Ingin Disampaikan SBY Bila Ketemu Jokowi

Jakarta, Obsessionnews.com – Keinginan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk bertemu Presiden RI, Joko Widodo, sudah direspon oleh pihak Istana. Ketua tokoh nasional ini, rencananya akan dijadwalkan bertemu setelah Pilkada serentak 2017 selesai. Pihak SBY menyambut baik kabar dari Istana. ‎

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, bila rencananya itu terlaksana, SBY sangat siap untuk melakukan pertemuan kapan pun. Kesempatan itu, menurutnya, akan digunakan SBY untuk menyampaikan beberapa hal, khususnya menyangkut persoalan dalam negeri, sekaligus tukar pengalaman. ‎
‎‎
“Ya berbagi pengalaman, kemudian mengklarifikasi hal-hal yang kemarin disampaikan beliau. Saya kira terang benderang itu. Supaya betul-betul semuanya baiklah ke depan,” ujar Hinca di Jakarta, Sabtu (4/2/2017)

Menurut Hinca, pertemuan itu akan berdampak positif terhadap perkembangan politik nasional. Sebab, pertemuan akan menghilangkan persepsi publik bahwa kedua tokoh ini bersebrangan. Hinca yakin suasana Indonesia semakin damai.
‎‎
“Upaya-upaya itu kan ada yang tidak terlihat oleh publik. Kemarin yang terbuka oleh publik. Saya kira itu pesannya lebih jelas, saya kira lebih seru, lebih baik, lebih bermakna ketimbang surat formal yang dilakukan. Apalagi Pak SBY pernah menjadi presiden selama 10 tahun,” terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, SBY mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Jokowi. Tapi sayang, keinginan itu belum terlaksana. ‎”Sayang sekali saya belum punya kesempatan dengan Presiden Jokowi,” kata SBY dalam konferensi pers di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu, (1/2/2017).

Padahal kalau bertemu, SBY ingin bicara secara blak-blakan. Dia akan membuka siapa yang sudah melaporkan pada Jokowi mengenai kabar negatif soal dirinya. ‎”Inteljen yang tadi itu, menuduh mendanai aksi damai, menunggangi, urusan pemboman, urusan makar,” jelas dia.

SBY menegaskan pertemuan dengan Jokowi penting untuk melakukan klarifikasi secara baik, dengan niat dan tujuan yang baik. Hal itu agar tidak ada prasangka, praduga atau saling curiga antara Jokowi dan dirinya. ‎”Beliau presiden kita, saya juga pernah memimpin negeri ini. Supaya agar ada dialog,” paparnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.