Sabtu, 27 April 24

Wapres Buka Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Surabaya

Wapres Buka Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Surabaya
* Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin membuka Muktamar Internasional Fikih Peradaban di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023). Wapres membuka acara dengan menabuh beduk. (Foto: LTN PBNU/Saiful Amar)

Obsessionnews.com – Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin mengatakan, ilmu fikih harus mampu merespons dinamika masyarakat dan perkembangan zaman.

“Ilmu fikih harus dapat menyesuaikan dan berkarakteristik dinamis menerima perkembangan zaman,” ujar Wapres ketika membuka forum Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I yang mengangkat tajuk Membangun Landasan Fiqih untuk Perdamaian dan Harmoni Global, di Shangri-La Hotel, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023).

 

Baca juga:

Wapres Ma’ruf Amin: Pelayanan 4K, Peluang Dongkrak Wisata Halal

Wapres Ma’ruf Amin Apresiasi Para Kepala Daerah Atas Kerja Keras Kembangkan Sektor Pertanian

 

Dikutip dari siaran pers, dalam kesempatan itu Wapres mengemukakan, keniscayaan akan fatwa baru penting lantaran sumber hukum utama, Al Qur’an dan Hadits sangat terbatas, sementara permasalahan baru dan terbarukan datang silih berganti.

“Orang yang berpikir bahwa hukum tidak bisa berubah maka bisa dipastikan orang itu tidak memahami Islam itu sendiri,” jelasnya.

Dalam hal ini, kata Wapres, Nahdlatul Ulama (NU) sebetulnya sudah lama mengadopsi fleksibilitas dan pemikiran Islam. Hal itu dilakukan pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU di Lampung pada 1992 silam.

“NU telah memiliki metodologi induksi untuk menghadapi isu-isu kontemporer baik wacana maupun metodologi, sehingga NU  dalam menyaksikan realitas tidak semena-mena mengutip melainkan melalui ijtima ulama melalui ushul fiqh,” ucapnya.

Tak hanya itu, lanjut Wapres, pertemuan itu juga mendefinisikan karakteristik NU yang moderat dan berbasis metodologi. Oleh karena itu, NU bisa mengemukakan metodologi global dan terkini.

“Karena kami sadar bahwa membangun peradaban itu penting.  Manusia bertugas untuk mengelola peradaban dunia dan bertanggung jawab memakmurkan bumi,” ungkapnya.

Secara khusus Wapres dipercaya untuk membuka  pagelaran akbar Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I, yang secara simbolis ditandai dengan pemukulan bedug. Pembukaan itu didampingi langsung Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bishri, Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Wakil Grand Syeikh Al Azhar.

“Bismillah. Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I resmi saya buka,” katanya. (red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.