Jumat, 26 April 24

Valdis: Zona Euro Itu Tempat Yunani

Valdis: Zona Euro Itu Tempat Yunani

Jakarta, Obsessionnews – Ada perkiraan kalau ‘perang’ yang sedang terjadi antara Yunani versus Uni Eropa-ECB-IMF bakal melebar kemana-mana. Masing-masing pun mulai memainkan kartu truf-nya.

Perdana Menteri Alexis Tsipras beserta 61% lebih rakyat Yunani, tetap pada pendiriannya mengatakan ‘tidak’ atas syarat bailout yang disodorkan Komisi Eropa, European Central Bank (ECB) dan IMF. Konsekuensinya, negeri Plato kudu keluar dari zona euro hingga harus mencetak sendiri mata uang drachma.

Meski di satu sisi Yunani bakal tekor habis-habisan karena setelah drachma kembali digunakan sejumlah persoalan menunggu diselesaikan. Menyusul adanya dugaan terjadinya kerusuhan massal. Tapi Tsipras dan rakyatnya, tidak takut karena beranggapan kedudukan sama kuat.

Wakil Presiden Komisi Eropa Valdis Dombrovskis menyatakan, kalau Yunani harus tetap dalam zona euro. Seiring pernyataannya, dia juga bilang kalau euro berada dalam kondisi stabil dan aman.

“Tempat Yunani adalah di euro. Krisis di Yunani tidak mengancam stabilitas keuangan seluruh zona euro. Kami memiliki semua instrumen yang diperlukan untuk memastikan itu, termasuk dana stabilisasi sebesar 500 miliar euro,” kata Dombrovskis, Senin (6/7) pasca referendum menelurkan kata ‘tidak’ terhadap syarat bailout.

Tsipras yakin kalau keputusan Yunani plus pengunduran diri Menteri Keuangan Yanis Varoufakis bakal memperkuat posisi tawar. Menyikapi hal terakhir, Dombrovskis enggan berkomentar. Yang jelas menurut dia, hasil jajak pendapat justru akan melemahkan posisi ‘para dewa’ menghadapi kreditur.

Guna melanjutkan negosiasi pun menurut Valdis, Komisi Eropa perlu mendapat restu dari Eurogroup (forum para menteri keuangan negara-negara Eropa).
Sebab program bantuan selama dua tahun di bawah mekanisme stabilitas eropa yang diminta Yunani dianggap terlalu mengada-ada.

Dombrovskis membeberkan, kalau Uni Eropa sudah memberi banyak kepada Yunani dalam bentuk bantuan keuangan makro selama lima tahun terakhir melalui sejumlah mekanisme ‘penjinakkan’ seperti Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) dan Fasilitas Pinjaman Yunani (GLM). Dua paket ini, nilainya diperkirakan mencapai 240 miliar euro.

Sejumlah analis memperkirakan, mata uang Benua Biru bakal melorot karena hutang terkait dua paket tersebut tak akan terbayar. Ditambah, 89 milyar euro kepada ECB secara otomatis juga bernasib sama.

Pada perdagangan Senin (6/7) kemarin, nilai euro jatuh hingga 1,4 % menghadapi dollar Amerika Serikat di angka tukar 1,0992 dollar AS per 1 euro.

“Ini menegaskan dua hal, pertama melegitimasi sikap Pemerintah Yunani serta menyerahkan bola ke tangan Uni Eropa,” kata analis ANZ Bank, seperti dikutip dari Reuters.(Mahbub Junaidi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.