Sabtu, 27 April 24

Tommy Soeharto: Yang Kalah Harus Legowo

Tommy Soeharto: Yang Kalah Harus Legowo
* Tommy Soeharto

Jakarta, Obsessionnews – Golkar hasil Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie (ARB) untuk sementara waktu dapat bernafas lega. Pasalnya, majelis sidang Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta menerima gugatan Golkar kubu ARB terhadap surat keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) yang mengesahkan kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol pimpinan Agung Laksono. (Baca: PTUN Kabulkan Gugatan Aburizal Bakrie)

“PTUN membatalkan SK Menkumham,” kata Ketua Majelis Hakim PTUN Teguh Satya Bhakti dalam sidang putusan sengketa kepengurusan Partai Golkar di PTUN Jakarta Timur, Senin (18/5/2015).

Putusan PTUN Jakarta tersebut menetapkan keputusan yang mengembalikan kepengurusan Golkar ke hasil Munas Riau 2009, yakni Ketua Umum ARB dan Sekjen Idrus Marham. Dalam kepengurusan Munas Riau 2009 itu Agung Laksono duduk sebagai Wakil Ketua Umum.

Jika kubu ARB gembira, tidak demikian halnya dengan kubu Agung Laksono. Ketua Umum DPP  Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono menyatakan, tidak terima dan akan banding. (Baca: Agung Laksono Tidak Terima Putusan PTUN)

“Saya tidak terima dan saya akan banding,” ujar Agung usai putusan sengketa kepengurusan Partai Golkar di PTUN, Jakarta Timur, Senin (18/5). (Baca: Menang PTUN, Golkar Kubu Ical Minta Agung Tak Ajukan Gugatan Baru)

Menanggapi putusan PTUN Jakarta itu, anggota Dewan Pertimbangan DPP Golkar Munas Riau, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, mengatakan yang menang tetap rendah hati, yang kalah harus legowo. Jika kedua kubu, baik yang menang maupun yang kalah, kembali bersatu, maka dia akan mendukung penuh segala keputusan bersama demi Golkar.

Dalam akun facebooknya Hutomo Mandala Putra, Senin (18/5) malam, dia menyatakan, jika masih terus berseteru dan dapat mengakibatkan kebingungan kader daerah untuk maju dalam pilkada, maka Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar harus terlaksana secepatnya demi eksistensi partai pada perhelatan pilkada nanti.

“Siapa saja boleh Memimpin, Jangan salah tafsir dengan tindakan Saya selama Ini, Saya tidak berniat merebut kedudukan Kepengurusan PARTAI, Saya Hanya Ingin GOLKAR damai,” tulisnya di akun facebooknya.

Dalam dua bulan terakhir putera bungsu Presiden kedua Indonesia Soeharto aktif menggalang dukungan untuk melaksanakan Munaslub sebagai solusi menyelamatkan Golkar. Tommy disebut-sebut berpeluang besar menjadi ketua umum jika Munaslub digelar. (Arif RH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.