Sabtu, 27 April 24

Tips Tangani Gigitan Ular

Tips Tangani Gigitan Ular
* Ular Kobra. (Foto: I News)

Jakarta, Obsessionnews.com – Akhir-akhir ini marak bermunculan ular kobra di berbagai daerah yang membuat masyarakat resah. Warga takut dengan kemunculan ular kobra karena bisanya mematikan orang.

Yayasan Ular Indonesia Sioux menyebut fenomena munculnya ular-ular tersebut merupakan wajar di bulan-bulan akhir tahun, seiring telah tiba musim hujan. Sioux memberikan tipsmenangani gigitan ular berbisa. Berikut tipsnya:

1. Jika terkena gigitan ular, korban jangan bergerak

Salah satu anggota Sioux, Muhamad Dzawilarham, dalam sebuah operasi penangkapan ular di bilangan BSD, Serpong, Tangerang Selatan menjelaskan, langkah pertama jika terkena gigitan ular berbisa adalah korban tidak bergerak atau imobilisasi.

“Yang jelas setelah korban terkena gigitan, dia harus segera di imobilisasi,” kata Dzawilarham, Selasa (17/12) dini hari.

Imobilisasi bertujuan agar otot atau sendi korban tidak bergerak guna menghambat racun yang mengalir di limpa tidak masuk fase sistemik.

“Karena racun sebenarnya ada di limpa bukan di darah, jadi imobilisasi ini menjaga agar gigitan ular hanya berada dalam fase lokal. Jadi racun tak segera menyebar karena ditahan oleh imunitas tubuh manusia itu,” kata Dzawilarham.

2. Korban harus sadar dan terjaga setelah terkena gigitan ular

Setelah imobilisasi atau berdiam diri tidak bergerak, Dzawilarham menjelaskan, korban harus tetap tersadar atau terjaga setelah digigit ular. Korban tidak boleh kehilangan kesadarannya.

“Yang kedua yaitu pengkondisian korban agar tetap terjaga dan tersadar serta memberikan sugesti positif,” kata Dzawilarham.

3. Lakukan pengobatan medis, tiga jam pertama adalah golden time

Selanjutnya tahap ketiga adalah menjaga imunitas korban tetap prima dan berjalan baik. Hal ini dilakukan dengan dua langkah sebelumnya, untuk menahan korban selamat sebelum mendapat penanganan medis atau mendapat suntikan serum penawar.

“Untuk pengobatan, 3 jam pertama itu golden time, tapi seandainya penanganan pertama bener 8 sampai 10 jam masih bisa selamat,” kata Dzawilarham. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.