Tim Mahasiswa UGM Raih Juara 1 Greenwave Environmental Care Competition

Yogyakarta, obsessionnews.com - Kelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim Pestinion berhasil meraih juara pertama dalam ajang Green Wave Environmental Care Competition 2020/2021 untuk kategori Tertiary Level. Mereka mengalahkan 10 finalis lain yang berasal dari berbagai kampus di Asia Tenggara pada 1 Desember 2021 lalu. Tim Pestinion beranggotakan mahasiswa Teknik yang terdiri dari Khabib Abdul Aziz, Aufa Fikri Nurmaulana, Bagus Adjie Prasetyo, Teta Fathya Widawati (Teknik Kimia), dan Hanif Bayu Ismail (Teknik Mesin). Baca juga:Bagaimana Cara Diet Aman dan Sehat? Yuk, Simak Pemaparan Ahli Gizi UGMMantap! UGM Luluskan 310 Profesi Insinyur Teknik dan Peternakan Dikutip dari keterangan tertulis Humas UGM, Jumat (11/3/2022), Ketua Tim Mahasiswa, Khabib Abdul Aziz, mengatakan, ajang kompetisi bergengsi berskala internasional ini merupakan kompetisi desain produk atau proses inovatif berwawasan lingkungan yang diselenggarakan setiap tahun oleh Sembcorp Marine Ltd Singapura dan Shell Eastern Trading Company yang diikuti oleh berbagai universitas dan sekolah se-Asia Tenggara. Rangkaian acara Green Wave Environmental Care Competition 2021 diselenggarakan secara daring. Kategori lomba yang dapat dipilih antara lain waste management, natural reserve dan pollution control. Tim UGM mengusung tema waste management dengan karya mengenai produksi pestisida natural berbasis limbah kulit bawang merah dan sisa penyulingan minyak daun cengkeh yang diberi nama Pestinion Pesticide. “Gagasan ini dilatarbelakangi oleh penggunaan pestisida sintetis yang memiliki efek negatif bagi lingkungan serta karakteristik pestisida komersial yang memiliki waktu retensi rendah dan tidak tahan terhadap air hujan,” kata Khabib. Menurutnya, produksi pestisida alami ini dapat menyelesaikan permasalahan limbah kulit bawang merah yang tidak termanfaatkan dengan baik dan sisa penyulingan minyak daun cengkeh yang hanya mencemari perairan. “Diharapkan pestisida yang ramah lingkungan ini dapat menjadi acuan riset produk pertanian yang ramah lingkungan di masa depan,” tuturnya. (red/arh)