Jumat, 26 April 24

Tiga Kapal Kemenhub Gagal Uji Sandar

Tiga Kapal Kemenhub Gagal Uji Sandar
* KMP Legundi

Surabaya, Obsessionnews – KMP Legundi milik pemerintah yang baru saja dibeli Kementerian Perhubungan terancam tidak bisa beroperasi dalam pelayanan angkutan arus mudik lebaran nanti. Kapal yang dibangun di galangan PT Dumas Tanjung Perak Shipyard tersebut tidak lolos uji sandar di Demarga Pelabuhan Merak, Banten PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry.

Informasi yang dihimpun Obsessionnews, kapal yang akan dikelola oleh PT ASDP Cabang Merak itu, masih memiliki sejumlah permasalahan. Yakni, ramdor kapal, pintu penumpang, kondisi badan kapal yang terlalu ringan, dan mudah dihantam gelombang. Selain itu, spesifikasi kapal juga tidak bisa beroperasi di lintasan di Merak- Bekauheni yang kerap terganggu gelombang tinggi.

Kapal penumpang type Ro-Ro (Roll on – Roll Off) ini tergolong raksasa lantaran mampu menampung 812 orang, 26 truck kontainer 20 feet, dua unit truck tronton, 37 truck medium, dan 77 sedan/MPV/SUV. KMP Legundi berbobot 5.000 Gross Tonnage (GT) dengan spesifikasi kapal yakni panjang 109,40 meter,lebar 19,60 meter, tinggi geladak utama 5,60 meter, serat air 410 meter ini mampu melaju dengan kecepatan 15 knots.

Desain kapal ini dilaksanakan melalui kegiatan Studi Desain Prototipe pada Satuan Kerja Direktorat LLASDP Tahun Anggaran 2008 ini, telah mendapat approval dari PT. Biro Klasifikasi Indonesia yang bertanggungjawab terhadap pemenuhan aspek kelaikan kapal dari sisi konstruksi, permesinan, kelistrikan, perlengkapan kapal dan area pelayaran kapal. Bahkan, kapak tersebut lolos pengujian model pada Laboratorium Hidrodinamika Indonesia (LHI) di Surabaya.

Dalam proses pembangunan, telah diupayakan untuk menggunakan komponen yang diproduksi di dalam negeri, namun sebagian besar masih merupakan komponen import. Seperti perlengkapan permesinan geladak dan bongkar muat (deck machineries) yang terpasang adalah produksi oleh PT. PINDAD Bandung dengan merk PinMArine. Sedangkan peralatan lain yang ditetapkan untuk menggunakan produksi import adalah propeller yang diproduksi oleh Nakashima, Japan.

Kapal yang dibangun dari APBN tahun anggaran 2012-2014 sebesar Rp490 miliar ini untuk mengurai kepadatan arus kapal di Merak-Bakauheni yang selama ini rata-rata memiliki loadfactor hingga 70%.

KMP Sebuku dan KMP Batu Mandi yang merupakan hibah dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat kepada PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak ini juga bernasip sama dengan KMP Legundi. Untuk bisa beroperasi, ketiga kapal tersebut harus merubah sejumlah komponen, termasuk pintu kapal yang terlalu sempit ketika kendaraan masuk kapal sehingga kandas saat masuk ke kapal. (GA Semeru)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.