Jumat, 26 April 24

Teknologi Swedia Diterapkan Pada Mesin Parkir Bandung

Teknologi Swedia Diterapkan Pada Mesin Parkir Bandung
* Emil dan dubes swedia

Bandung, Obsessionnews – Walikota Bandung Ridwan Kamil Menerima kunjungan Dubes Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar Skoog di Ruang Tengah Balaikota Bandung, Selasa (2/7). Dalam diskusinya, Ridwan Kamil mengatakan bahwa mesin parkir yang mirip dengan yang dijalan Braga sudah terpilih pemenang lelangnya, dan akan dipasang lagi sebanyak 120-an dibantu dengan teknologi dari Swedia.

Pemasangan mesin parkir itu akan dipusatkan dulu di pusat kota, dan pihak Swedia juga akan menambahkan software di mesin parkir tersebut. “Jadi setiap pemasukan dari mesin itu dapat dipantau dan ketahuan di Bandung Command Center,”ujarnya di Balaikota Bandung.

Ia juga menambahkan jika Swedia mencoba untuk menawarkan kepada Bandung berupa Bus Scania yang telah digunakan di beberapa kota dunia seperti di Singapura, Hongkong termasuk Jakarta. “Jadi mereka menawarkan kalau busnya itu terbukti handal dengan 15 tahun garansi,”ungkapnya.

Emil dan dubes swedia
Emil dan dubes swedia

Untuk bus, Pria yang disapa Emil ini juga sedang melakukan pertemuan dengan tim Algor untuk memotivasi dan memfasilitasi kalau busnya berbahan bakar listirk. Katanya. Bus yang sudah tersedia itu ada dari bus Volvo, Amerika dan Jepang.

“Mudah-mudahan semakin banyak pilihan. Jadi bus di Bandung gak usah pakai bensin. Hemat BBM tidak ada polusi, cuman mahal,”imbuhnya.

Tapi menurutnya dengan oleh-oleh Public Private Partnership (PPP) dari kunjungan ke Inggris beberapa waktu lalu, menurutnya Pemkot Bandung tidak harus menyiapkan dana untuk beli, cukup pihak swasta, Pemkot hanya akan bayar sewa selama 30 tahun.

Emil dan dubes swedia
Emil dan dubes swedia

“Dengan konsep PPP di Inggris semua pembangunan kotanya itu dikerjakan oleh swasta, jalannya, lampunya, rumah sakitnya dan lain-lain,”tuturnya.

Kemudian dalam diskusi itu juga, Emil menjelaskan Kota Bandung terpilih menjadi 10 kota Road Safety. Kata Emil, tim Swedia akan bantu mendukung dan mengetes electronic road pricing (ERP) walau hanya masih prototype nya dulu. “Untuk ERP perda-nya a akan kita godok di tahun ini. Sehingga nanti jalan tertentu di Bandung kita harus bayar,” tandasnya. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.