Jumat, 26 April 24

Sosialisasi Empat Pilar, Zainal Arifin Dorong Lembaga Keagamaan Perkuat Nilai-nilai Pluralisme

Sosialisasi Empat Pilar, Zainal Arifin Dorong Lembaga Keagamaan Perkuat Nilai-nilai Pluralisme
* Anggota DPD RI/MPR RI dapil Provinsi Kalimantan Timur Zainal Arifin A.md, Kep menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar di Sangatta, Kutai Timur

Obsessionnews.com – Anggota DPD RI/MPR RI dapil Provinsi Kalimantan Timur Zainal Arifin A.md, Kep kembali menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI masyarakat dan tokoh adat Dayak di Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur, Kalimantan Timur pada Jumat 24 Maret 2023.

Kegiatan ini dimaksudkan agar sendi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara tetap utuh dan terjaga. Hal ini justru menjadi tanggungjawab lembaga-lembaga keagamaan, mengingat Indonesia adalah bangsa yang ditempa dan dibentuk dari berbagai kelompok suku, agama, adat istiadat yang beaneka ragam.

“Pluralisme adalah suatu paham atau pandangan hidup yang mengakui dan menerima adanya kemajemukan atau keanekaragaman dalam suatu kelompok masyarakat. Kemajemukan dimaksud misalnya dilihat dari segi agama, suku, ras, adat-istiadat,” kata Zainal.

Ia melanjutkan, bahwa segi-segi pluralisme menjadi dasar pembentukan beraneka macam kelompok dan latar belakang menjadi kelompok yang besar dan majemuk. Menurutnya, kemajemukan berarti menerima adanya perbedaan. Menerima perbedaan bukan berarti menyamaratakan, tetapi justru mengakui bahwa ada hal-hal yang tidak sama.

“Justru di dalam pluralisme atau kemajemukan, kekhasan yang membedakan hal (agama) yang satu dengan yang lain tetap ada dan tetap dipertahankan,” Imbuh Zainal.

Dalam kesempatan ini, audien sepakat dengan apa yang disampaikan Zainal bahwa sudah seharusnya bangsa ini pintar dan cerdas dalam berkendara menjalankan amanah hidup sebagai pemeluk agama dan sebagai warga Negara yang baik.

Tidak dapat dipungkiri, kata salah seorang warga bahwa fakta di lapangan, gerakan pemecah dan radikal senantiasa ditunggangi oleh faham faham yang bersumber dari luar NKRI. Lebih banyak ditungangi oleh faktor propaganda, agitasi atau malah motif motif kepentingan dan persaingan ekonomi dan politik tertentu.

“Dalam kondisi seperti saat ini, saya sepakat lembaga keagamaan dan pemeluk agama di dalamnya harus senantiasa aktif memberikan pemahaman keagamaan yang benar tentang pentingnya toleransi, menghargai berbedaan, dalam sendi-sendi pluralisme,” terangnya.

Sosialisasi PIP dan KIP

Pada kesempatan tersebut, Zainal juga meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama mengawal implementasi pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) dan KIP Kuliah agar tepat sasaran.

Dikatakan Zainal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) DPR dan DPD terus melakukan sosialisasi Program Indonesia Pintar Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PIP Dikdasmen) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah agar tepat sasaran.

“Kami selalu lakukan sosialisasi dan perbaiki pola penyaluran sehingga siswa yang menerima program tersebut sesuai kriteria yang ditentukan, “katanya.

Menurutnya, keberhasilan PIP dan KIP Kuliah tidak terlepas dari peran Pemda dan perguruan tinggi untuk bersama-sama membantu mengawal implementasi PIP dan KIP Kuliah agar tepat sasaran.

Salah satu contoh, lanjut lanjut Zainal, dalam pelaksanaan PIP, perlu kerja sama dan komunikasi yang baik terus dilakukan antar pemangku kepentingan.

“Misalkan mitra perbankan bisa komunikasi dengan dinas pendidikan untuk melakukan verifikasi, sehingga semua dapat tepat sasaran. Petakan area mana yang perlu kita jemput bola, dan ini harus kita kawal bersama agar programnya dapat di rasakan oleh adik-adik kita dari keluarga miskin dan rentan miskin untuk mendapatkan pendidikan,” tuturnya.

Zainal kembali menginformasikan, besaran dana PIP Dikdasmen yang diberikan kepada siswa SD/SDLB/Paket A sebesar Rp450.000, siswa SMP/SMPLB/Paket B Rp750.000, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp1.000.000.

“Sedangkan KIP Kuliah, harga satuan disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing. Biaya penyelenggaraan pendidikan dikirimkan langsung ke rekening perguruan tinggi, dan biaya hidup dikirimkan langsung ke rekening peserta didik,” terangnya.

Ia turut mengimbau kepada pemerintah daerah untuk membantu melakukan pemutakhiran data anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin agar dalam menyalurkan PIP Dikdasmen dan KIP Kuliah dapat tepat sasaran.

“Saya selalu minta agar data dirapihkan dan selalu di update. Prinsipnya setiap penerima PIP bisa membantu siswa dari keluarga miskin dan rentan miskin,” tekannya.

Di akhir acara, Zainal terus mengingatkan pentingnya penguasaan teknologi bagi masyarakat sekarang, khususnya anak-anak muda. Sebab, zaman sudah semakin berkembang maju, dimana teknologi sebagai tonggak utamanya. “Kita harus bisa menguasai teknologi dengan jiwa karakter yang kuat,” jelasnya. (Al)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.