Kamis, 25 April 24

Serangan terhadap Anies Jadi Bahan Lelucon Warganet

Serangan terhadap Anies Jadi Bahan Lelucon Warganet
* Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: FB Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, Obsessionnews.com –  Berbagai serangan yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terutama di media sosial (medsos), semakin intensif saja.

Anggota DPD RI DKI Jakarta Fahira Idris menilai sebagian besar serangan ini tidak berbobot, menjurus ke penyesatan informasi, bahkan fitnah.

 

Baca juga:

Anies Baswedan Tetapkan UMP Jakarta 2019 Sebesar Rp3,9 juta

Kenangan Anies Baswedan Bersama Dawam Rahardjo

Best Achiever In Regional Leader Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta)

 

Walau terlihat terorganisir terutama terkait akun dan konten, isu yang jadi amunisi serangan sangat sporadis tanpa memperhatikan konteks, waktu, tempat dan validitas data, sehingga tidak jarang serangan mereka jadi bahan lelucon warganet.

Terbaru adalah soal lokasi banjir di Jabodetabek yang semua lokasi banjir mereka klaim terjadi di Jakarta.

 

Baca juga:

Banjir Jakarta dalam Sorotan Media Asing

Tentang Banjir Jakarta Kalian Mau Dungu, Terserah Saja

3.000 Korban Banjir Jakarta Dievakuasi

FOTO Banjir di Kompleks Perumahan BSP Bekasi

Anggota DPD RI Fahira Idris. (Foto: dok. pribadi)

“Saran saya (untuk haters Anies) jangan sering gol bunuh diri, nanti kehabisan energi karena perjalanan menuju 2024 masih panjang. Namun kalau memang tujuan menyerang Anies untuk memuaskan rasa benci Anda, silahkan saja terus serang secara sporadis, tidak perlu verifikasi kebenaran sebuah isu. Serangan Anda akan tetap jadi bahan lelucon warganet,” sindir Fahira di Jakarta dalam keterangan tertulis yang diterima obsessionnews.com, Kamis (9/1/2020).

Senator yang juga pegiat medsos ini mengungkapkan, semakin intensifnya serangan terhadap Anies terutama pasca Pemilu 2019 tidak dapat dilepaskan progres kemajuan pembangunan kesejahteraan dan infrastruktur fisik di Jakarta serta deretan prestasi yang diraih Pemprov DKI Jakarta. Berbagai capaian inilah yang harus di-counter dengan informasi-informasi menyesatkan soal kepemimpinan Anies dengan tujuan agar medsos dan perbincangan publik dipenuhi narasi bahwa Jakarta mengalami kemunduran.

Selain itu juga dikarena kekhawatiran mereka terhadap Anies sebagai kandidat paling potensial pada Pilpres 2024 mendatang.

“Mereka kesulitan cari celah isu yang bisa dijadikan amunisi untuk menyerang. Namun di sisi lain mereka juga ditargetkan harus ada serangan. Makanya tidak heran, isu yang mereka jadikan peluru bukan hanya tidak valid dan keliru sehingga berbalik ke mereka sendiri. Dan anehnya ini terjadi berulang-ulang bahkan ikut diciutkan akun-akun yang dikenal publik pemiliknya,” tukas Fahira. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.