Jumat, 26 April 24

Semua Pihak Diminta Legowo Terhadap Hasil Quick Count

Semua Pihak Diminta Legowo Terhadap Hasil Quick Count
* Ilustrasi quick count. (foto: ayobandung.com)

Jakarta, Obsessionnews.com – Pasca pemungutan suara Pilpres 2019 yang di selenggarakan pada 17 April 2019, hasil hitung cepat atau quick count dari berbagai lembaga survei bermunculan.

Namun tak sedikit publik dibayangi ketidakpercayaan kubu oposisi dari hasil quick count lembaga survei tersebut.

Berdasarkan hasil riset dari Indonesia Watch for Democracy (IWD) menunjukan bahwa hasil quick count tidak jauh berbeda dengan hasil reel count yang nanti di keluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setidaknya dari data Pilpres 2014 hingga sejumlah Pilkada yang berlangsung pada 2017-2018.

“Quick count sangat mendekati hasil real count KPU,” ungkap Direktur Eksektif IWD Endang Tirtana dari keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (19/4/2019).

Selisih antara quick count dan real count berkisar di bawah 1 persen hingga maksimal 2 persen saja. Menurut Endang, kontroversi terkait hasil quick count dimulai sejak Pilpres 2014.

Dia menyebutkan, ada empat lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta, yaitu Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Indonesia Research Center (IRC), Jaringan Survei Indonesia (JSI), dan Lembaga Survei Nasional (LSN).

“Hasil quick count keempatnya terbukti salah, meleset dengan kisaran 3,2-5,20 persen,” ungkap Endang.

Berdasarkan quick count yang keliru tersebut, Prabowo-Hatta kemudian mengklaim kemenangan dan melakukan sujud syukur yang menghebohkan publik.

Faktanya, real count KPU menunjukkan paslon Jokowi-Jusuf Kalla unggul dengan raihan 53,15 persen suara. Prabowo-Hatta kalah dengan suara 46,85 persen. Hasil quick count lembaga survei lain tidak jauh berbeda dari real count KPU.

Dia mengatakan, yang patut diapresiasi pada Pilpres 2019 kali ini tidak ada lembaga survei yang berani mengeluarkan hasil quick count yang jauh menyimpang. Hanya saja, disayangkan bahwa ada pihak-pihak yang mencoba merusak proses demokrasi dengan menolak hasil quick count.

“Sebaiknya semua pihak legowo karena hasil quick count terbukti sangat akurat dan kredibel,” pungkas Endang. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.