Jumat, 26 April 24

Sekte Hindu Ini Makan Kotoran Sendiri dan Lakukan Seks Terbuka

Sekte Hindu Ini Makan Kotoran Sendiri dan Lakukan Seks Terbuka
* Pengikut sekte Hindu Aghori saat ambil bagian dalam festival mandi di India. (BBC)

Ternyata, ada aliran sekte Hindu Aghori yang kanibal, makan kotoran sendiri, dan melakukan ritual seks di depan umum.

Mereka melakukan meditasi, makan, tidur dan melakukan hubungan seksual di tengah upacara kremasi.

Mereka berjalan sambil telanjang, makan daging manusia dan menggunakan tengkorak manusia sebagai mangkuk, dan menghisap ganja.

Para pemuka sebuah sekte Hindu di India ini hidup terasing dari masyarakat India dan mereka disebut kaum Aghori.

Dalam bahasa Sansekerta, Aghori berarti ‘tak menakutkan,’ namun cerita tentang ritual mereka justru menimbulkan ketakutan orang.

“Prinsip dasar praktik ini adalah melampaui kemurnian untuk mencapai pencerahan spiritualitas dan ‘manunggal’ atau melakukan penyatuan dengan para dewa,” kata James Mallinson seperti dilansir BBC News Indonesia, Selasa (15/1/2019).

Ia mengajar bahasa Sansekerta dan Studi India di School of African and Oriental Studies(SOAS), London.

Mallinson adalah juga seorang mahant, atau seperti resi, namun dari sekte yang berbeda. Kelompoknya lebih tergolong arus utama dan mengedepankan kemurnian, yang melarang praktek seperti yang dialkukan sekte Aghori.

Tetapi dia sendiri pernah melakukan berbagai interaksi dengan Aghori.

“Pendekatan Aghori adalah untuk mengangkat tabu dan melanggarnya. Mereka menolak konsep baik dan buruk.”

“Langkah mereka menuju kemajuan spiritual melibatkan praktek bahaya dan gila, seperti makan daging manusia dan bahkan kotoran mereka sendiri. Namun mereka percaya, dengan melakukan hal yang dihindari orang lain, mereka dapat meningkatkan kesadaran mereka sendiri.”

Sebagian besar anggota kelompok Aghori berasal dari kasta rendah.

“Kemampuan intelektual mereka beragam. Sebagian kecil sangat tajam, bahkan ada seroang Aghori yang pernah menjadi penasehat raja Nepal,” kata Mallinson.

Aghori melumuri badan mereka dengan abu dari pembakaran jenazah. (BBC)

Kelompok kecil

Baik Mallinson dan Thakkar mengatakan hanya ada sedikit yang benar-benar menjalankan ritual dengan sistem Agori.

Mereka mengatakan banyak yang datang ke festival mandi hanya anggota sekte yang tak pernah menjalani inisiasi. Mereka mengatakan sebagian berperilaku sebagai orang Aghori untuk mendapat uang dari turis dan peserta yang hadir.

Peserta festival ini memberikan makan dan uang kepada mereka, padahal, kata Thakkar, orang Aghori tak tertarik dengan uang.

“Mereka berdoa untuk kesejahteraan semua. Mereka tak peduli apakah orang minta didoakan agar mendapat anak atau bisa membangun rumah.”

Aghoris memuja Siwa – dewa perusak dalam Hindu, serta pasangannya Shakthi. Di India utara, hanya pria yang boleh masuk sekte Aghori.

Namun di Bengal, ada perempuan pemuka Aghori yang tinggal di dekat tempat pembakaran jenazah. Namun berebda dengan kaum lelakinya yang telanjang, kaum perempuan Aghori memakai baju.

“Sebagian besar orang takut mati. Tempat pembakaran jenazah menyimbolkan kematian. Itulah titik keberangkatan kaum Aghori. Mereka ingin menantang moral dan nilai-nilai manusia,” kata Thakkar.

Jasa sosial

Namun tak semua praktik orang Aghori itu menyeramkan.

Dalam beberapa puluh tahun terakhir, tradisi Aghori mulai bersentuhan dengan gerakan atus utama, dan mereka mulai melakukan layanan penyembuhan kepada pasien lepra.

“Orang Aghori bekerja dengan mereka yang dianggap paling hina di kalangan bangsa manusia,” kata Ron Barrett, seorang pakar antropologi budaya dan medis dari Minnesota.

“Klinik lepra misalnya ada di tempat pembakaran mayat, dan mereka tak takut kematian. Dan orang Aghori justru melampaui ketakutan akan penyakit,” katanya dalam wawancara dengan Emory Report.

Pasien lepra, banyak yang ditelantarkan keluarga mereka, mendapat perawatan di rumah sakit yang dikelola orang Aghori di kota Varanasi. Pasien menerima berbagai macam terapi, mulai dari metoda pengobatan alternatif Ayurveda, sampai mandi ritual modern.

“Pengobatan dan pemberkatan, digabungkan menjadi satu.”

Sebagian orang Aghori sudah menggunakan telpon seluler dan transportasi umum. Semakin banyak yang juga mengenakan baju saat datang ke tempat umum.

Sebagian Aghori mengaku bahwa mereka melakukan hubungan seks dengan mayat. Namun mereka punya satu hal yang tabu dilakukan.

“Mereka bahkan melakukan ritual seks dengan pelacur. Namun mereka melarang hubungan seks sesama jenis,” kata Dr Mallinson.

Dan saat mereka meninggal, jasad mereka tak disantap oleh orang Aghori lain. Jasad mereka akan dikremasi, atau dikubur sebagaimana kebanyakan kita juga. (bbc.com/red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.