Sabtu, 27 April 24

Seasyik Apa Pun Aplikasi FaceApp, Anda Perlu Tahu Bahayanya

Seasyik Apa Pun Aplikasi FaceApp, Anda Perlu Tahu Bahayanya
* Pesohor dunia ikut memposting wajahnya ketika tua melalui aplikasi FaceApp. (Foto: medsos)

Jakarta, Obsessionnews.com – Para anak muda dan pesohor dunia ramai memposting wajahnya ketika tua. Ternyata itu efek dari menggunakan FaceApp, aplikasi wajah tua.Aplikasi ini memang kembali viral di media sosial terutama dikarenakan promosi berbayar dan banyak dipakai para influencer. Kini FaceApp tampil lebih baik lagi dari penggunanya.

Dilansir dari TechCrunch, Kamis (18/7/2019), disebutkan FaceApp diluncurkan untuk operating system iOS pada Januari 2017, sebulan kemudian aplikasi ini diluncurkan di Android. Ini adalah aplikasi gratis yang diikuti dengan beberapa kontroversi. Yakni, dituduh rasis dan masalah privasi.

Aplikasi editor wajah ini menggunakan artificial intelligence (AI) dan memungkinkan penggunanya mengedit wajah seseorang agar terlihat lebih tua atau lebih muda. Beberapa pesohor dunia yang memposting foto dengan wajah tua karena menggunakan FaceApp adalah Drake, Dwyane Wade, Tom Holland hingga Gordon Ramsay.

Aplikasi FaceApp kini kembali viral dan banyak dipakai oleh para pengguna smartphone lewat tantangan #AgeChallenge, termasuk di Indonesia.

Meski terlihat mengasyikkan, pengguna tampaknya harus lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi ini. Pasalnya, FaceApp ternyata bisa saja menyebarkan, menyimpan, bahkan menjual foto pengguna untuk tujuan komersial meski foto tersebut telah dihapus.

Kemungkinan itu tertuang dalam bagian persetujuan dan ketentuan pemakaian dari aplikasi FaceApp. Bagian tersebut biasanya memang jarang dibaca karena kebanyakan pengguna cenderung buru-buru menekan tombol “agree”.

Di sini, tepatnya di bagian ketentuan “user content”, FaceApp mengatakan, “Anda memiliki semua hak konten. Selanjutnya FaceApp tidak mengklaim kepemilikan atas konten pengguna yang diposting melalui layanan.”

Kalimat tersebut memang terdengar seolah melindungi konten-konten milik pengguna. Namun yang perlu diperhatikan adalah kalimat “Kecuali untuk lisensi yang Anda berikan di bawah ini” yang tertulis pada awal ketentuan.

Pada bagian selanjutnya, FaceApp menjelaskan bahwa lisensi yang dimaksud tak lain berupa lisensi penuh dan tidak dapat dibatalkan. Berikut ini kutipan selangkapnya

Anda memberi FaceApp lisensi yang berlaku selamanya, tidak dapat dibatalkan, tidak eksklusif, bebas royalti, dibayar penuh, untuk mereproduksi, memodifikasi, mengadaptasi, mempublikasikan, menerjemahkan, membuat karya turunan, mendistribusikan, memajang karya di hadapan publik, dan menampilkan konten milik Anda dengan nama, nama pengguna, atau bentuk apa pun yang diberikan dalam semua format dan saluran media, tanpa kompensasi kepada Anda”.

Dengan menggunakan layanan ini, Anda setuju bahwa konten milik pengguna dapat digunakan untuk tujuan komersial. Anda selanjutnya mengakui bahwa penggunaan konten untuk tujuan komersial FaceApp tidak akan menciderai Anda atau orang yang Anda beri wewenang untuk bertindak atas namanya.”

Maka dengan memakai FaceApp, Anda akan sepenuhnya menyerahkan hak atas foto Anda yang dihasilkan lewat aplikasi tersebut ke pihak developer.

Kemudian, setelah memiliki hak penuh atas foto Anda, FaceApp berhak melakukan apapun dengan materi tersebut, termasuk meyebarkannya dan menggunakannya untuk keperluan komersil tanpa perlu meminta izin ataupun memberikan kompensasi kepada Anda. 

Belum selesai sampai di situ. FaceApp pun bisa tetap menyimpan foto di server meski Anda telah menghapusnya dari ponsel.

Pihak developer FaceApp berdalih hal tersebut dilakukan untuk memenuhi “kewajiban hukum” tertentu, tapi tak dijelaskan kewajiban hukum apa dan di negara mana yang dimaksud. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.