Jakarta, Obsessionnews – Pemerintah mendorong agar Pertamina jadi BUMN kelas dunia. Antara lain lewat investasi di sektor hilir energi.
“Sebagai pemegang saham, tentu kami mendorong Pertamina untuk bisa lebih banyak investasi dan ekspansi, terutama kerjasama dengan pihak luar,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, seusai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pertamina dan Saudi Aramco di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (23/5/2016), seperti dilansir laman BUMN.go.id.
baca juga:
Pertamina Dorong Ali Adrian ke MotoGP 2017
Pertamina Sebet Contact Center Service Excellence Award 2016
Pertamina Harus Kelola Blok Masela
Rini menambahkan, meskipun harga minyak anjlok, namun dirinya mengklaim kinerja keuangan Pertamina dalam 2-3 tahun masih cukup baik, bahkan tergolong kuat. Sehingga, memiliki kemampuan untuk menopang bisnis Pertamina di luar negeri.
“Cash Flow Pertamina sangat kuat, selain itu juga ada masukan modal di proyek-proyek seperti ini, jadi saya kira tidak ada masalah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, mantan menteri perindustrian dan perdagangan di kabinet era Presiden Megawati ini menjelaskan, kemampuan finansial perusahaan plat merah tersebut juga akan semakin bertambah kuat, seiring dengan akan direalisasikannya Pertamina sebagai holding BUMN Energi.
“Masuknya PGN ke Pertamina juga akan meningkatkan kemampuan keuangan Pertamina,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto juga mengharapkan agar Pemerintah terus mendukung berbagai kebijakan Pertamina, apalagi kebijakan dalam berinvestasi.
“Kebutuhan Pertamina sangat besar, tidak hanya hilir (downstream), tetapi juga di upstream (hulu). Jadi, support pemerintah dalam berbagai hal masih sangat dibutuhkan,” ujar Dwi.
Sekilas informasi, pengembangan RDMP (refinery development master plan) Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco, masih ada tiga Investasi besar Pertamina di sektor kilang yakni kilang Dumai, Balikpapan dan Balongan serta Tuban yang bekerjasama dengan Rosneft Rusia.@reza_indrayana
